YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) adakan bincang-bincang bencana bersama di Aula Gedung Muhammadiyah Jl KH Ahmad Dahlan 103 Yogyakarta, Sabtu (19/5). Menyikapi kejadian terorisme yang sedang terjadi di Indonesia belakangan ini, MDMC adakan diskusi dengan mengangkat topik pembicaraan tentang Terorisme=Bencana.
Kegiatan tersebut menghadirkan dr Ahmad Muttaqin ‘Alim SpAn EMDM selaku Divisi Diklat MDMC PP Muhammadiyah dan Budi Santoso SPsi selaku Koordinator PRBK MDMC PP Muhammadiyah sebagai pembicara. Acara yang diikuti oleh berbagi elemen persyarikatan, dibuka langsung oleh Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan ST.
Dalam diskusi tersebut, Ahmad Muttaqin mengupas sejarah terorisme, keyakinan, dan pandangan agama. Disebutkan dalam penyampaian materinya, bahwa aksi kekerasan yang pertama bisa merupakan problem personal, kedua problem ekonomi, dan ketiga problem politik. Sementara, alat yang paling mudah digunakan dan paling dekat dengan sisi emosional manusia adalah agama, maka agama digunakan untuk legitimasi dalam melakukan tindakan kekerasan.
“Variabel ini yang selalu menjadi pemicu dan penyebab untuk dijadikan bahan kekerasan. Kenapa orang melakukan bom bunuh diri? karena dalam pandangan mereka bom bunuh diri itu termasuk jihad padahal itu sebuah pengertian beragama yang sangat salah,” jelas Ahmad Muttaqin.
Menurut Ahmad Muttaqin cara pandang mereka, pelaku teror, yaitu pemikiran yang monolitik, prespektif tunggal, hitam putih, kemudian dengan memandang semua serba instan dan tidak memiliki cara berfikir panjang serta tidak adanya analisis psikologis untuk berdakwah. (Tira)