MALANG, Suara Muhammadiyah-Kembali melakukan perjalanan literasi, di hari ke empat Bulan Ramadhan Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tiba di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisiyah Bustanul Athfal 23, Dau, Kabupaten Malang. Bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi (FPsi) UMM, Mobil KaCa melaksanakan kegiatan Nonton bersama. Sebelumnya, Mobil KaCa telah melakukan beberapa kegiatan yang tergabung pada K-A-N-C-A-N-E, diantaranya Ayo Dolanan, Coto (Konco Cerito) Babad, Aku Jurnalis, dan EYL (English for Young Learners).
Berjalan meriah, kehadiran Mobil KaCa UMM langsung menjadi serbuan siswa TK dan beberapa anak-anak di sekitar sekolah tersebut. Ketua BEM FPsi Bintang Sasmita Wicaksana menjelaskan bahwa kehadiran Mobil KaCa di tengah anak-anak Dusun Princi Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang ini menjadi hal yang telah lama dinanti oleh warga.
“Saat diberitahu kalau mobil ini (Mobil KaCa) mau ke dusun ini warga dan guru-guru sudah sangat senang,” papar mahasiswa semester enam tersebut.
Tidak hanya sekedar Nonton, anak-anak dan warga yang hadir juga diajak untuk menelaah pesan moral yang ada pada film yang ditayangkan sembari menunggu waktu berbuka. Dipilihnya film animasi seri “Pada Jaman Dahulu” menjadi daya tarik tersendiri pada agenda ini. Ahmad Maulana siswa Sekolah Dasar (SD) yang sengaja hadir saat kedatangan Mobil KaCa UMM mengaku sangat senang bisa menonton film bersama teman-teman bermain di lingkungan tinggalnya.
“Gak pernah ada kegiatan kayak gini jadi senang sekali bisa lihat sama teman sekolah dan rumah,” tutur siswa kelas tiga ini.
Rangkaian agenda turunnya Mobil KaCa kali ini hasil kerjasama dengan BEM FPsi pada kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Psychology Social Project. Kepala Sekolah TK Aisiyah Bustanul Athfal Nuryati menyampaikan rasa senang dan harunya atas kehadiran Mobil KaCa. Menurut Nuryati, Mobil KaCa UMM menjadi angin segar bagi dusun yang terletak di lereng Gunung Butak ini untuk menanamkan minat baca pada anak-anak.
“Saya sangat senang karena UMM telah banyak membantu saya secara pribadi dan mebantu membangun dusun ini melalui beberapa agenda pengabdian masyarakatnya,” papar alumni mahasiswa Tarbiyah Fakultas Agama Islam UMM ini.
Menjadi bagian dari praktisi akademik menjadikan UMM terus mengabdikan diri untuk bangsa. Tidak berhenti pada penyebaran literasi baca tulis, namun UMM telah menelaah bagaimana literasi bahasa, sastra, sains, digital, budaya, dan kewarganegaraan dipersembahkan untuk generasi milenial Indonesia. (HumasUMM)