YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meningkatkan penetapan status Gunung Merapi dari Normal menjadi Waspada, Selasa (22/5). Penetapan tersebut terkait kenaikan aktivitas Gunung Merapi yang ditandai dengan beberapa erupsi freatik.
Oleh karena itu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah menyiapkan potensi yg diperlukan. Sebagai respon awal telah diturunkan SAR Muhammadiyah DIY, yang merupakan potensi MDMC DIY, beroperasi bersama SAR DIY dan BPBD DIY untuk membantu evakuasi warga di radius 3 KM dari puncak yang diminta untuk dikosongkan oleh BPBD DIY.
Sementara di kabupaten Magelang, telah disiapkan koordinasi relawan bersama warga di daerah Kecamatan Dukun oleh MDMC Magelang. Demikian juga MDMC di Klaten dan Boyolali dalam arahan MDMC Jawa Tengah.
Baca juga: Sukseskan HKB, MDMC Memperkuat Paradigma Kesiapsiagaan Bencana
Ketua MDMC, Budi Setiawan, mengimbau agar warga selalu mengikuti arahan petugas BPBD setempat dan tidak mengikuti informasi yang tidak jelas sumbernya.
Menurut Budi Setiawan, saat ini pemerintah Provinsi DIY dan Jateng bersama jaringan relawan, warga di sekitar lereng Merapi dan lembaga masyarakat seperti Muhammadiyah telah membangun koordinasi jauh-jauh hari untuk mengantisipasi perkembangan Gunung Merapi.
Hal tersebut ditandai dengan cukup mudahnya masyarakat mendapatkan informasi resmi terbaru dari pemerintah daerah dan juga terkoordinasinya relawan berbagai unsur ketika peningkatan aktivitas terjadi.
“Contohnya malam tadi, MDMC dengan kekuatan satu mobil operasi dan 7 personel beroperasi bersama SAR DIY dan TRC BPBD DIY mendampingi warga di Srunen, desa yang cukup dekat dengan puncak Gunung Merapi. Warga pun dengan tertib sukarela melakukan evakuasi mandiri,” pungkas Budi.(aulia/rizq)
Call Centre Divisi Tanggap Darurat dan Rehabilitasi Rekonstruksi (TDRR) MDMC – 0812 2832 4625 (Indrayanto)
Baca juga: Gempa Lokal di Geladi Lapang MDMC dan RS PKU Bima