Hadapi Tantangan Perkaderan Keluarga, Muhammadiyah Harus Dekat dengan Generasi Milenial

Hadapi Tantangan Perkaderan Keluarga, Muhammadiyah Harus Dekat dengan Generasi Milenial

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Generasi Milenial disebut-sebut memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya khususnya dalam hal kedekatan dengan teknologi.

Di antara sejumlah karakteristik yang telah dipaparkan oleh berbagai sumber, Fattah Santosa dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengatakan bahwa hasil survey Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatulah berpendapat bahwa saat ini organisasi keagaamaan belum efektif dalam merangkul generasi Millenial dalam hal spiritualitas. Menurut Fattah sejumlah role model yang dianggap mampu merangkul generasi Millenial adalah mereka yang dekat dengan media sosial dan menggunakan pendekatan komunikasi kontemporer.

“Yang mereka jadikan role model adalah yang mereka kenali melalui media sosial. Muhammadiyah hendaknya bisa akrab dengan generasi milenial melalui teknologi,” terangnya dalam Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah bertajuk ‘Keadaban Digital: Dakwah Pencerahan Zaman Milenial’ di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat, (25/5).

Keluarga sendiri tentunya memiliki peran vital dalam membangun pemahaman keagamaan bagi generasi millenial. Meskipun, di sisi lain, media sosial memberikan tantangan tersendiri bagi dalam hal perkaderan keluarga bahkan juga keharmonisan keluarga. Oleh karena itu, dalam hal pengkaderan keluarga, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh Muhammadiyah ataupun Aisyiyah.

“Perlu ada kontekstualisasi muatan perkaderan konsep qoryah thayyibah pada konteks zaman digital ini,” terangnya.

Menurut Fattah sasaran perkaderan keluarga bukan hanya generasi millenial atau Z saja namun juga memingkinkan kepada generasi sebelumnya seperti baby boomers dan generasi X.

“Tidak hanya kepada generasi milenial yang akan berkeluarga saja, namun juga mereka yang sudah berkeluarga,” imbuhnya.

Berbicara mengenai perkaderan keluarga, Fattah mengatakan bahwa secara umum ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh Muhammadiyah dalam memperlakukan generasi millenial, partama yaitu memperlakukan mereka dengan hangat dan bertindak sebagai coach.

“Sehingga mampu mengantarkan mereka kepada kesuksesan,” kata Fattah.

Kedua, membantu mengembangkan potensi mereka dengan memberikan kesempatan dan kepercayaan. “Ketiga, menjadi contoh dan keteladanan, dan keempat menciptakan suasana yang nyaman sehingga terbangun kebersamaan dalam keluarga,” tandasnya. (Th)

Exit mobile version