YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Pengajian Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 24-26 Mei 2018/ 8-10 Ramadhan 1439 H. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadi salah satu penceramah dalam pengajian tersebut dengan menyampaikan tema “Revolusi Industri 4.0: Makna dan Implikasi terhadap Keadaban Bangsa”.
Rudiantara menyebutkan beberapa bentuk dari revolusi industri 4.0 diantaranya Internet of things (segala hal terhubung ke internet), 3D printing (pencetakan tiga dimensi), Big data analytics (analisis big data), Advance robotics (robot canggih), Cloud computing (pemanfaatan teknologi komputer berbasis internet), Digital payment (metode pembayaran digital), dan Artificial inteligence (kecerdasan buatan).
Baca juga: Tingkatkan Literasi untuk Mewujudkan Keadaban Digital
Menurutnya, revolusi industri 4.0 mengakibatkan beragam teknologi tersebut menggantikan tugas manusia, namun kita harus siap menghadapi serta mengantisipasi perubahan. “Bagaimana bagi yang terdampak, kita harus menyiapkan skill set baru, jadi digital tidak menggerus lapangan pekerjaan, tetapi membuat lapangan pekerjaan baru,” ungkap Rudi, Kamis (24/5).
Ia menuturkan, industri (pabrikan) di Indonesia memberikan kontribusi kurang lebih 20 persen dari GDP. Selain itu, ekonomi Indonesia mulai bergeser kepada service (layanan). Oleh karenanya, dampak revolusi industri 4.0 bagi Indonesia tidak sedrastis seperti negara-negara yang berbasis industri.
Kemudian, Rudi mengungkapkan Muhammadiyah yang sangat concern dengan pendidikan, artinya concern dengan keilmuan untuk menyiapkan kemampuan, kompetensi, dan kapasitas baru yang dibutuhkan. “Saya percaya dengan digital membuka lapangan pekerjaan yang baru, asalkan kita memperhatikan dan mengantisipasi apa yang terjadi serta menyiapkan skill set baru untuk menghadapi perubahan teknologi ini,” pungkasnya.(rizq)
Baca juga: Peluncuran Himpunan Putusan Tarjih Jilid III