Revolusi Media Digital Tidak Bisa Dihindari

Revolusi Media Digital Tidak Bisa Dihindari

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Revolusi digital sedang melanda peradaban umat manusia. Revolusi digital yang juga disebut revolusi industri 4.0 itu ikut mengubah pola pikir, mengubah budaya dan peradaban manusia.

Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua  Umum PP Muhammadiyah Dr.  Haedar Nashir dalam Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah di Kampus FKIP UHAMKA,  Ahad (27/5).

Acara tersebut merupakan lanjutan dari pengajian pertama di Yogyakarta. Seperti di Yogya, Pengkajian di Jakarta nengambil tema Keadaban Digital: Dakwah Pencerahan Zaman  Milenial.

Haedar Nashir menegaskan, dengan revolusi digital itu maka muncul tantangan sosial yang semakin kompleks. “Muhammadiyah harus memberi perhatian yang  serius dengan perubahan itu,” kata Haedar.

Baca juga: Diperlukan Kedewasaan Merespons Dunia Media dan Digital

Haedar Nashir juga menyinggung tentang generasi milenial yang tumbuh di era digital saat ini. Kata Haedar, generasi milenial adalah generasi yang tumbuh dengan karakter secara longterm dan saling memengaruhi satu sama lain. Generasi milenial sangat paham dan menguasi teknologi digital. Bahkan pemikiran mereka pun terkadang melompat jauh ke depan.

Di era Digital dengan Generasi Milenial ini pula Muhammadiyah harus melakukan perubahan strategi dan metode dakwahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengkajian Ramadan, Prof Dr Suyatno melaporkan antusias pimpinan Muhammadiyah dari berbagai daerah. Pengkajian diikuti lebih dari 600 peserta. PWM Lampung bahkan mengirim lebih 100 peserta. Ini adalah bentuk dari Ghirah ber-Muhammadiyah.

Di hari pertama pengkajian, menampilkan materi Islam Virtual: Corak Keberagaman dan Literatur Ke-Islaman Masyarakat Milenial dengan tiga narasumber;  Prof Dr H Jamhari Makruf MA, Dr Irfan Abubakar dan Wahyudi Akmaliah MA  Sesi pertama ini dipandu Lukman Hakim PhD

Di hari kedua, Senin (28/5) menyajikan materi Dampak Teknologi Digital Terhadap Kesehatan: Membangun Budaya Hidup Sehat Masyarakat Milenial. Sesi ini disampaikan oleh dr  H Agus Taufiqurrahman, Ketua PP Muhammadiyah,  dr Lula Kamal, dan dr Metta Desvini Primadona Siregar.

Agus Taufiqurrahman mengingatkan semua pimpinan Muhammadiyah untuk fokus membangun klinik (Pratama) Muhammadiyah. Di Periode 2015-2020 Muktamar Makassar menargetkan pembangunan 1000 Klinik Pratama. (syaifulhadi/rizq)

Baca juga: Haedar Nashir: Kurangi Dakwah yang Marah-marah!

Exit mobile version