YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Kabar duka beredar pada pukul 21.55. Prof Dawam Rahardjo menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Rabu malam, 30 Mei 2018. Beliau wafat dalam usia 76 tahun.
Cendekiawan muslim yang pernah memimpin Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah ini dikenal sebagai intelektual dan ekonom ulung. Dawam pernah menjadi ketua ICMI se-Indonesia, pemimpin Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur’an, dan ketua yayasan ELSAF (Lembaga Studi Agama dan Filsafat).
Selama hidupnya, Dawam telah banyak berkiprah di berbagai sektor. Dalam meniti karir, Dawam pernah bekerja sebagai Staf di Departemen Kredit Bank of America, Jakarta pada 1969. Setelah dua tahun di perusahaan tersebut, ia memutuskan berhenti. Selepas dari Bank of America, Dawam bergabung di LP3ES (Lembaga Penelitian dan Pembangunan Ekonomi-Sosial) sebagai staf peneliti. Hingga kemudian menjadi Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan, sampai akhirnya menjadi direktur LP3ES.
Dawam merupakan sosok pembaharu dan intelektual prolifik. Tulisan esainya mengenai ekonomi, politik dan berbagai tema tersebar di media massa. Dia juga menulis jurnal dan buku. Beberapa karyanya yang terkenal adalah “Esai-esai Ekonomi Islam”, “Intelektual, Intelegensia, dan Perilaku Politik Bangsa”, “Risalah Cendekiawan Muslim”, “Perspektif Deklarasi Makkah, Menuju Ekonomi Islam”, “Masyarakat Madani, Kelas Menengah dan Perubahan Sosial”, “Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi”, “Islam dan Transformasi Sosial Budaya”, dan bahkan sebuah karya penting di bidang ilmu Al-Qur’an, “Ensiklopedia Al-Quran, Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci”.
Atas dedikasinya, Dawam pernah menerima berbagai penghargaan. Di antaranya penghargaan Yap Thiam Hiem pada 2013 atas sikap konsisten membela prinsip-prinsip kesetaraan dan pluralisme. Dawam memperoleh penghargaan Satya Lencana Pembangunan tahun 1995 dari Presiden Soeharto atas jasanya di bidang pembangunan. Pernah juga menerima Bintang Mahaputra Utama tahun 1999 dari Presiden B.J. Habibie.
Dawam sempat menjalani perawatan intensif selama beberapa bulan akibat komplikasi penyakit diabetes, jantung, dan stroke yang dideritanya. Guru besar Universitas Muhammadiyah Malang itu kemudian dirawat di RSIJ Cempaka Putih atas inisiasi PP Muhammadiyah. Jenazah almarhum direncanakan akan dikebumikan pada Kamis, 31 Mei 2018, di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Selamat jalan Prof Dawam Rahardjo. Allahumma ighfirlahu wa irhamhu. (ribas)