“Si Sarpin” Sarung Tangan Cerdas Untuk Penyandang Disabilitas Buatan Mahasiswa UAD

“Si Sarpin” Sarung Tangan Cerdas Untuk Penyandang Disabilitas Buatan Mahasiswa UAD

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Si Sarpin (Sistem Sarung Tangan Pintar Pengendali Kursi Roda) diciptakan oleh 3 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Mereka adalah Ahmad Yogaswara (Ketua Tim) mahasiswa prodi teknik elektro, Ferosa Ardina Wardani (Anngota) mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat, dan Iqbal Cahya Kurniawan (Anggota) dari teknik elektro.

Ketiga mahasiswa tersebut melakukan inovasi untuk membuat kursi roda yang bisa dikendalikan oleh sarun tangan, Si Sarpin. Kepada Suara Muhammadiyah baru-baru ini Yoga menuturkan, alat tersebut adalah untuk memudahkan penyangdang disabilitas dalam aktivitas keseharian. “Saudara kita para penyandang disabilitas mengalami kesulitan dan hambatan dalam mengakses fasilitas umum. Lebih parah lagi fasilitas khusus mereka tidak banyak dan masih sangat kurang, baik transportasi, bangunan, pendidikan, dan pekerjaan. Ini (Si Sarpin) tentu sedikit membantu mereka,” terang ketua tim itu.

Menurutnya, berdaasarkan sensus penduduk tahun 2010 saat ini terdapat 10,6 juta penduduk penyandang dissabilitas. Sedangkan menurut Susenas Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 penyandang disabilitas tercatat 6.008.661 jiwa. Kemudian, lanjut Yoga, berdasarkan data BPS Agustus 2016, penduduk usia kerja Indonesia mencapai 189.096.722 juta orang, diantaranya terdapat sebanyak 22.563.392 orang adalah penduduk usia kerja yang memiliki gangguan (disabilitas), terdiri laki-laki 10.333.806 orang dan perempuan 12.229.586 orang. “Sayang fasilitas untuk penyandang disabilitas masih minim, sehingga menggangu dan menhambat mereka dalam bekerja,” ucapnya.

“Padahal peningkatan kualitas fasilitas umum dan terobosan-terobosan dari pemerintah terhadap penyandang disabilitas yang masih menganggur merupakan sebuah langkah bahwa pemerintah serius untuk menyejahterahkan penyandang disabilitas sekaligus upaya untuk membantu dan memastikan penyandang dissablitas bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik,” imbuh Yoga.

Ferosa menambahkan, bahwa pada zaman yang penuh teknologi seperti saat ini penting untuk lebih memerhatikan penyandang disabilitas. “Sebab mereka sering kita lupakan,” tegasnya. Keterpanggilan itu yang menghantarkan ketiga mahasiswa ini membuat Si Sarpin.

Bukan hanya dibuatnya Si Sarpin, Yoga mengatakan, memberi kemudahan bagi penyandang disabilitas, tapi juga untuk memberi kesadaran terhadap kaum muda agar lebih peduli terhadap keberadaan penyandang disabilitas. “Sudah saat kita pemuda Indonesia berkarya untuk negeri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa terkecuali dengan teknologi yang diciptakan sendiri,” seru Ahmad Yogaswara. (gsh).

Exit mobile version