OGAN ILIR, Suara Muhammadiyah-KH Ahmad Dahlan pelaku pendiri dari organisasi besar yang bernama Muhammadiyah, tidak pernah ia akan berpikir perkembangan Muhammadiyah akan besar seperti saat ini, dan dapat dirasakan keberadaannya ke seluruh penjuru tanah air Indonesia bahkan dunia. Besarnya organisasi Islam dikarenakan sifat yang dimiliki beliau Ikhlas dalam berjuang dan mengabdikan waktu, pikiran dan hartanya demi berkembangnya Muhammadiyah.
Muhammadiyah masuk dan berkembang, khususnya di Desa Seri Kembang, Ogan Ilir Sumatera Selatan, pada tahun 1951 berdirilah Ranting Muhammadiyah dengan Cabang Muhammadiyah Seberang Ulu I Palembang, tahun 1953 berdirilah Sekolah Rakyat Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Seri Kembang yang dibawah oleh KH M Golok Yunus seorang dosen IAIN Radenfatah (Sekarang UIN) sekaligus PWM Sumatera Selatan.
Saat ini perkembangan Muhammadiyah semakin pesat dan berkembang di Cabang Seri Kembang terbukti sudah berdiri TK ABA (1990),Sekolah Dasar (1953), Madrasah Tsanawiyah (1994), Madrasah Aliyah (2004) dan Pondok Pesantren Darussalam Muhammadiyah (2004). Disusul masuknya Organisasi Otonom Muhammadiyah, seperti Aisyiyah (1951) Tapak Suci (2006), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (2012), Nasyiatul Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah (2018).
Barisan pemuda yang penuh semangat dan bergelora yang dimiliki cabang Seri Kembang sangat ulet dan tidak pernah putus asa, ada yang menuntut ilmu di pulau jawa bahkan mesir, dan di tahun ini, di bulan Ramadhan 1439 H berdirilah Pemuda Muhammadiyah, sebagai ketua Umum M. Hailan dan Sekretaris umum Rachmat Hamzah, mereka berdua kader Cabang Seri Kembang dan alumni Pondok Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Berharap dengan terbentuknya kepengurusan Pemuda Muhammadiyah ini Islam dan Muhammadiyah akan selalu berkembang pesat dan mencerahkan, sebagaimana jargon ir. Soekarno “Berikanlah 10 pemuda akan ku goncang dunia”. (Rachmat Hamzah)