• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Desember 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Bedakan Politik Islam dan Islam Politik

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
1 Juni, 2018
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
1
Bedakan Politik Islam dan Islam Politik
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Guru Besar  Islam dan Politik Prof Noorhaidi Hasan, MA, PhD mengungkapkan politik Islam berbeda dengan Islam politik. Politik Islam merupakan politik yang bersinggungan dengan simbol-simbol, ekspresi, wacana, sistem keyakinan, moralitas, dan ideologi ke-Islaman.

“Islam politik bermakna visi, wacana, aksi dan gerakan yang berupaya menempatkan Islam sebagai ideologi politik berhadapan dengan ideologi-ideologi besar lainnya ,” kata Noorhaidi dalam Pengajian Ramadhan 1439 H Pimpinan, Pejabat Struktural, dan Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (31/5).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurut Noorhaidi, setidaknya terdapat dua spektrum politik Islam, pertama politik yang menggunakan dan memanfaatkan simbol-simbol Islam dalam upaya meraih tujuan yang kerap bersifat manipulatif. “Termasuk di dalamnya radikalisme, ekstrimisme dan terorisme yang menghalalkan kekerasan untuk tujuan politik,” tutur Noorhaidi.

Baca juga: Era Baru: Dakwah Yes, Politik Yes

Kedua, Ia melanjutkan, politik yang berlandaskan pesan-pesan dasar ajaran Islam dan bertujuan mewujudkan pesan-pesan tersebut demi tegaknya keadilan dan kesejahteraan bersama. “Termasuk di dalamnya segala hal yang kita usahakan untuk memengaruhi decision making sehingga kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah benar-benar untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama,” imbuhnya.

Corak politik Islam yang kedua tersebut, masih menurut Noorhaidi, berorientasi pada terujudnya kebjikan publik (public good) berupa keadilan dan kesejahteraan bersama. “Politik jenis ini dibangun di atas prinsip maslahatul ummat, yang dalam kamus pembangunan kekinian bisa diukur dari kemampuan memperbaiki human development index,” ungkap Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga tersebut.

Kemudian, kata Noorhaidi, politik Islam memiliki masa depan yang cerah jika dikembalikan kepada “khittah”nya sebagai politik profetik yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, integritas, moralitas, kesederhanaan, keadilan dan kebajikan bersama. “Tugas ini berada di pundak para politisi Muslim, yang berkhidmat demi mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin,” tandasnya.(rizq)

Baca jua: Reaktualisasi Etika Politik Islam dalam Konteks Muhammadiyah

Tags: IslammuhammadiyahPolitik
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Gelar Pelepasan Siswa Kelas VI

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Gelar Pelepasan Siswa Kelas VI

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In