TEGAL, Suara Muhammadiyah – Bertepatan dengan Nuzulul Qur’an, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal berbagi 1000 Al Quran gratis yang di distribusikan ke 80 Masjid, Panti Asuhan Muhammadiyah se-Kabupaten Tegal, Jum’at (1/6). Gerakan berbagi 1000 Al Quran bagian dari gerakan Literasi dan budayakan membaca Al Quran sebagai Gerakan Literasi Cinta Al Quran, mengawali semangat bebagi untuk saling menggerakan literasi di kalangan masyarakat khususnya Masjid sebagai tempat sarana ibadah dan menimba ilmu.
Semangat untuk berliterasi karena Literasi dalam al-Quran yang terangkum dalam ayat-ayat tentang perintah serta motivasi untuk membaca dan menulis dalam arti yang seluas-luasnya menempati posisi sentral bagi proses konstruksi dan pengembangan ilmu pendidikan. Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi budaya literasi. Hal ini dibuktikan dengan salah satu isi kandungan dari kitab suci al-Quran yang memerintahkan umat manusia untuk menggunakan segenap potensinya untuk berpikir dan merenungkan ayat-ayat-Nya.
Melalui ayat-ayat di dalamnya, Al-Quran memerintahkan manusia menggunakan potensi akalnya untuk berpikir tentang alam semesta yang luas serta diri manusia itu sendiri sebagai bukti adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Mencipta. Secara garis besar hal itu dibuktikan dengan ayat pertama kali yang diturunkan yaitu surat Al-„Alaq ayat 1-5.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.” (QS. Al A’laq : 1 – 5)
Baca juga: Menulis Sejarah Muhammadiyah, Mencatat Kemajuan Peradaban
Saat wahyu ini diturunkan, Nabi Muhammad Saw sedang berada di Gua Hira, ketika Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu pertama tersebut. Malaikat jibril mengatakan kepada Rasulullah SAW: Iqra’ (bacalah). Rasulullah pun menjawab: saya tidak bisa membaca. Kemudian malaikat jibril berkata lagi: Iqra’ (bacalah). Rasulullah pun menjawab hal yang sama: saya tidak bisa membaca.
Kemudian malaikat jibril mengulangnya kembali: iqra’ bismirabbikallazi khalaq… sampai seterusnya (QS. Al-‘Alaq: 1-5). Kemudian mendengar ayat tersebut barulah Rasulullah SAW bisa membacanya. Disitulah pertama kali rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui perantaraan malaikat jibril.
Malam Nuzulul Quran merupakan suatu peristiwa yang sangat penting bagi ummat Nabi Muhammad SAW Karena pada malam itulah Al-Qur’an (pedoman hidup ummat muslim) diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai rasul terakhir. Sehingga sudah sepantasnya bagi kita ummat Nabi Muhammad SAW untuk memperingati malam Nuzulul Qur’an tersebut.
Menurut bahasa nuzulul qur’an berarti turunnya Al-Qur’an. Sedangkan menurut istilah syara’ Nuzulul Qur’an yaitu malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi, dalam jangka waktu sekitar 23 tahun. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui perantaraan Malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW.
Heri Susanto Selaku Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal berharap semoga Al Quran wakaf ini bisa di manfaatkan dengan baik dan dibaca untuk gerakan Dakwah serta semangat membaca Al quran. Wakaf Al quran ini dari ustad Adi Hidayat yang di percayakan untuk mendistribusikanya adalah PDPM se-Jawa. Setiap PDPM mendapatkan 1000 Al-Quran.
Gerakan amal yang di gerakan oleh pemuda muhammadiyah kabupaten Tegal bagian untuk berlomba lomba dalam kebaikan, Muhammadiyah adalah gerakan islam dan dakwah amar maruf nahi munkar, beraqidah islam dan bersumber pada Al Quran dan Sunah. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan Al Quran yaitu kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw.
Gerakan Literasi Cinta Al Quran di sambut oleh Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jembayat, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Karangasem, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Margsari, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Karangdawa, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Margaayu. Dan masih banyak Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang siap menerima waqaf Al Quran.(hendraapriyadi/rizq)
Baca juga: Pemuda Thailand Minati Kuliah di Perguruan Tinggi Muhammadiyah