YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah usai shalat Idul Fitri 1439 H, Jum’at (15/6). Segenap Pimpinan Pusat, Majelis, Lembaga, Ortom serta Amal Usaha hadir dalam acara yang telah berlangsung sejak tahun 1950-an tersebut. Turut hadir pula Ketua Umum PP Muhammadiyah periode-periode sebelumnya yaitu Prof Dr Amien Rais dan Prof Dr Ahmad Syafii Maarif.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, MSi berpesan agar setelah Ramadhan dan Idul Fitri kita dapat meningkatkan kualitas takwa lebih baik lagi. “Setiap tahun kita puasa tujuannya untuk meraih takwa tetapi mewujudkannya memang tidak mudah,” kata Haedar.
Menurutnya, mempraktikkan tiga hal saja yang kelihatan ringan seperti menginfakkan harta di kala lapang dan sempit, menahan amarah dan marah, serta memberi maaf kepada orang menjadi hal yang mudah untuk diucapkan tetapi susah untuk diwujudkan. “Mudah-mudahan kita bisa terus menghimpun kualitas ketakwaan kita untuk membesarkan dan menjayakan kekuatan Islam,” ungkapnya.
Selanjutnya, Haedar bersyukur karena Muhammadiyah yang merupakan gerakkan Islam sejak periode KH Ahmad Dahlan hingga saat ini perkembangannnya terus menggembirakan disamping ada juga kekurangan. “Semangat di daerah, cabang, ranting sampai ke pelosok luar biasa. Kemudian amal usaha kita bertumbuh menjadi kekuatan besar dan ini merupakan hasil perjuangan yang barokah dari perjalan periode ke periode,” imbuhnya.
Muhammadiyah, masih menurut Haedar, perlu menggarap kembali dakwah komunitas yang ada di daerah-daerah kompleks di kota maupun di desa serta harus hadir di tengah realitas baru yaitu media sosial yang juga perlu sentuhan dakwah. “Kita terus berjuang untuk membesarkan persyarikatan dengan optimisme, jadi insyaAllah jika kita bersungguh-sungguh Allah memberi jalan yang banyak untuk kita” tandas Haedar.
Ia berharap Muhammadiyah dapat terus menyebarkan semangat untuk jihad dakwah yang multi aspek dengan ketulusan, pengkhidmatan, dan kebersamaan untuk menjadi lebih kuat. “Hal-hal yang berbeda tentu bisa didialogkan, saya yakin banyak tokoh-tokoh di negeri ini punya banyak pikiran, strategi dan langkah untuk menjayakan ummat dan bangsa,” pungkasnya.(rizq)