MALANG, Suara Muhammadiyah – Memutuskan untuk meninggalkan kota Ramallah, Palestina sejak akhir Agustus 2017 silam, merangkaikan kisah panjang selama di Indonesia bagi Monther Rasheed. Menjadi penerima beasiswa Darmasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2017, mengaharuskan pria kelahiran Hebron, Palestina ini untuk tinggal selama satu tahun di Indonesia.
“Saat saya tahu saya mendapatkan beasiswa di Indonesia, saya yakin dengan negara ini. Bagi kami orang-orang Palestina, orang-orang di Indonesia sangat peduli dengan kami,” jelasnya.
Perjalanan beasiswa Monther di mulai di Kota Malang menjadi generasi baru Kampus Putih, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) 2017 mengiringi perjalananya untuk mendapat keluarga baru di Indonesia.
“Sejak pertama kali saya di UMM, saya sangat bangga dengan kampus ini. Semua orang baik dan anggap saya adalah keluarga baru mereka,” tuturnya.
Ditemui tiga hari sebelum hari Raya Idulfitri, mahasiswa yang selalu membawa bendera Palestina kemanapun ia pergi ini dengan menggebu-gebu mengisahkan semangat Palestina saat merayakan hari raya.
“Kami di Palestina tidak pernah bersedih lama-lama. Bagi kami, hidup kami harus berjalan terus. Pada hari raya pun, kami juga merayakannya seperti orang lain lakukan,” ceritanya dengan wajah bahagia.
Di hari raya tahun ini, ia mengaku sengaja untuk tidak segera kembali ke Palestina. Ia ingin merasakan bagaimana berhari raya dengan keluarga barunya, adalah Achmad Habib yang juga dosen UMM sangat terbuka untuk memberikan Monther dan beberapa kawannya untuk tinggal bersama di kediamannya.
“Keluarga baru saya adalah Pak Habib, beliau memberikan kami tempat tinggal dan dia juga sangat baik dengan kami. Dia merasa kami keluarganya dan saya juga senang bisa punya ayah di sini,” tutur mahasiswa Bahasa Indonesia UMM ini.
Pria dengan kegemaran fotografi ini juga memaparkan bagaimana kebiasaannya bersama keluarga saat hari raya. Ia mengaku hari raya di sini akan menjadi seperti hari raya di Palestina karena ia pula akan berkunjung ke rumah beberapa teman di Indonesia.
“Saya rasa hari raya saya di sini akan menjadi hari raya seperti di Palestina, karena saya juga akan berkunjung ke rumah teman,” tutupnya.(humasUMM/rzq)