Lima Hal yang Menentukan Kualitas Kehidupan Menurut Haedar Nashir

Lima Hal yang Menentukan Kualitas Kehidupan Menurut Haedar Nashir

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menghadiri silaturahim dan Syawalan Keluarga Besar Suara Muhammadiyah, pada Senin, 2 Juli 2018. Dalam kegiatan yang diikuti segenap pimpinan dan karyawan Suara Muhammadiyah itu, Haedar memberikan beberapa wejangan. Di antaranya tentang pentingnya membentuk karakter dan etos diri yang positif dalam setiap gerak kehidupan. Termasuk dalam kerja dan pengkhidmatan.

Menurut Haedar, kualitas diri dibentuk oleh proses perjalanan yang panjang. Ada lima karakter utama yang diperlukan dalam bekerja dan mengarungi kehidupan. Pertama, nilai integritas. “Spirit, keikhlasan, jujur, amanah harus dimiliki. Siapapun yang ingin maju, maka dia harus punya integritas. Orang akan suka pada yang punya integritas,” ungkapnya.

Integritas, kata Haedar, adalah segalanya. Sekali kehilangan integritas, maka kehilangan kepercayaan (trust). “Sekali kehilangan trust, maka dia kehilangan semuanya. Integritas itu kekayaan paling berharga,” urainya.

Kedua, pofesionalitas. Semua kita harus punya skill tertentu yang dimiliki. “Dalam skill ada responsibilitas. Ahli dan bertanggung jawab atas keahliannya,” katanya. Ada keahlian tapi tidak bertanggung jawab, maka muncul semisal cacat moral. “Orang dengan keahliannya harus berkembang. Kalau kita profesional, orang memerlukan kita, membutuhkan kita,” ungkap Haedar.

Ketiga, kreativitas dan inovasi. Mencoba sesuatu yang baru dan bermanfaat. Jika tidak, maka akan ketinggalan dari yang lain. Dunia bergerak maju dan yang akan eksis adalah mereka yang senantiasa bisa berbenah dengan kreativitas dan inovasi.

Keempat, etos. Spirit untuk selalu berbuat yang terbaik. “Islam itu penuh dengan etos,” ujarnya. Di antara bentuk etos itu adalah hidup dengan tidak menyia-nyiakan waktu. “Orang yang punya etos tinggi biasanya sukses,” urainya. Sukses, kata Haedar, tidak bisa disamaratakan pada semua orang. Setiap orang punya tempatnya masing-masing. Yang terpenting adalah belajar pada orang yang sukses. Bukan terobsesi untuk menyamakan kesuksesan orang lain seratus persen.

Kelima, pengkhidmatan. Menurut Haedar, pengkhidmatan juga mengharuskan orang untuk mencintai pekerjaannya dan senantiasa bergembira. Bahagia dan bisa menikmati hidup meskipun di saat menghadapi banyak masalah.

Haedar juga mengingatkan bahwa dalam hidup, akan selalu ada masalah. Oleh karena itu, Haedar berpesan supaya segenap warga Muhammadiyah tetap berikhtiar, sehingga Allah akan membuka jalan keluar bagi setiap masalah yang dihadapi. “Allah menutup jalan bagi yang sangka buruk pada-Nya, tidak mau berikhtiar, dan tidak sungguh-sungguh,” kata Haedar Nashir. (ribas/foto:mas bhe)

Exit mobile version