• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Desember 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Yunahar Ilyas: Budaya adalah Ekspresi Keagamaan, Selama Tidak Melanggar Syariat Tidak Dilarang

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
2 Juli, 2018
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Yunahar Ilyas: Budaya adalah Ekspresi Keagamaan, Selama Tidak Melanggar Syariat Tidak Dilarang
Share

JAKARTA, Suara Muhammadiyah–Muhammadiyah merupakan gerakan keagamaan yang tidak anti budaya. Majelis Tarjih sudah membahas masalah kebudayaan dan kesenian dalam forum muktamar tahun 1995 di Banda Aceh. Dalam keputusan tersebut di antaranya menyatakan bahwa menciptakan dan menikmati karya seni hukumnya mubah (boleh) selama tidak mengarah dan mengakibatkan fasad (kerusakan), darar (bahaya), ‘isyan (kedurhakaan), dan ba’id ‘anillah (keterjauhan dari Allah), yang merupakan rambu proses penciptaan dan menikmatinya.

Terkait relasi Muhammadiyah dengan budaya, sikap Muhammadiyah sejak awal berdiri di pusat kejawen Keraton Yogyakarta adalah inklusif dan tidak anti budaya.Hal itu disampaikan Ketua PP Muhammadiyah bidang Tarjih, Tajdid dan Tabligh, Prof Dr Yunahar Ilyas Lc dalam Silaturahim Idul Fitri Keluarga Besar Muhammadiyah DKI Jakarta, Ahad (1/7). Kegiatan ini turut dihadiri publik figur Eko Patrio dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Dalam acara yang digelar di Perguruan Muhammadiyah Cabang Slipi Komplek, Jakarta Barat tersebut, Yunahar menyoroti gejala adanya warga Muhammadiyah yang seringkali mempermasalahkan budaya-budaya di Indonesia apakah Islami atau tidak islami, hanya berdasar pertanyaan ada hadisnya atau tidak.

Menurutnya, budaya merupakan urusan muamalah duniawiyah yang hukum asalnya mubah atau boleh. Justru Muhammadiyah menjadikan budaya sebagai instrumen dan strategi dakwah Islam. “Budaya adalah ekspresi keagamaan, dan selama tidak melanggar syari’at, itu tidak dilarang. Oleh karena itu, jangan asal tuduh bid’ah,” ujar Yunahar.

Dalam perkara muamalah, agama tidak memberi batasan rinci, asalkan memberi manfaat dan tidak melanggar prinsip agama. “Di Indonesia, banyak yang ma’ruf dan sesuai dengan Islam. Turunan fikihnya, jika ada nash yang memerintahkan maka menjadi wajib. Jika ada yang menyarankan melakukannya, menjadi sunnah. Jika ada yang menyarankan tidak melakukannya, maka menjadi makruh. Jika ada yang melarang, maka menjadi haram. Jika didiamkan atau tidak ada nash, maka menjadi mubah,” tuturnya.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia itu juga menegaskan bahwa dalam beragama, ekspresi berbeda dengan syari’ah. Ekspresi timbul karena perasaan penghayatan. Menurut Majelis Tarjih, rasa seni adalah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang normal yang dibawa sejak lahir. Ia merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan manusia yang menuntut penyaluran dan pengawasan  baik dengan melahirkannya maupun dengan menikmatinya. Artinya proses penciptaan seni selalu bertitik tolak dari pandangan seniman tentang realitas (Tuhan, alam dan manusia).

“Dalam ibadah mahdah dan masalah akidah, Muhammadiyah tegas. Tetapi dalam budaya, Muhammadiyah harus jeli. Sebab budaya membutuhkan kreativitas atau bahasa arabnya bid’ah. Kita harus jeli mana yang tsabit (paten) dan mana yang mutaghayyirat (boleh dikembangkan). Oleh karena itu, visi tajdid kita adalah purifikasi (dalam bidang akidah dan ibadah) dan dinamisasi (dalam bidang budaya). Yang murni dimurnikan, yang budaya dikembangkan. Jangan terbalik,” imbuh Yunahar. Maksudnya, jangan longgar dalam urusan akidah dan justru ketat dalam urusan muamalah. (ribas/ppmuh)

Tags: budayaDKI JakartamuhammadiyahYunahar Ilyas
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Lima Hal yang Menentukan Kualitas Kehidupan Menurut Haedar Nashir

Lima Hal yang Menentukan Kualitas Kehidupan Menurut Haedar Nashir

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In