JAKARTA, Suara Muhammadiyah– Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengapresiasi kiprah Indonesia sebagai negara Muslim yang bisa menjadi teladan bagi dunia. Pria lulusan Universitas Oxford yang memiliki garis keturunan Pakistan ini diangkat oleh Ratu Elizabeth II, dan menjadi duta besar Muslim pertama Inggris untuk Indonesia.
“Saya baru 3,5 tahun di Indonesia. Ini pertama kalinya saya ditempatkan di Asia Tenggara. Sebagai seorang Muslim, saya sungguh banyak terinspirasi di Indonesia. Biasanya (ditempatkan) di Timur Tengah, Asia Selatan, Afrika,” tuturnya dalam Silaturahim Idul Fitri 1439 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Auditorium KH Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, pada Rabu (4/7). “Saya berpikir, Indonesia bisa memberi inspirasi bagi umat Islam di seluruh negara, seluruh dunia,” tambahnya.
Selama menjalani karir sebagai diplomat di banyak negara, Moazzam Malik memiliki kesan berbeda dengan Indonesia. “Dan dibandingkan itu semua, saya lihat Indonesia lebih maju. Sebuah negara yang lebih berhasil untuk mengendalikan keragamaannya, perdamaiannya, untuk menciptakan suasana agar aspirasi rakyatnya bisa dicapai. Ada banyak yang bisa dipelajari dari pengalaman Indonesia,” katanya.
Menurut dubes yang pernah ‘nyantri’ singkat di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah ini, peran Indonesia diharapkan lebih besar dalam menunjukkan wajah Islam yang sejuk. Terlebih di saat pertumbuhan Muslim di seluruh dunia yang begitu cepat. Di negaranya Inggris dan Eropa, penduduk Muslim terus bertambah.
“Seluruh Eropa umat Muslim sebenarnya semakin besar dan perannya untuk masa depan, besar sekali. Tetapi kebanyakan umat Islam di Eropa dan Inggris, masih baru. Ini generasi kedua dan generasi ketiga, kaitannya dengan negara asalnya masih kuat,” urainya. Mereka masih membawa kultur negara asalnya.
“Negara-negara asalnya Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, Yaman, Suriah. Negara-negara yang menderita konflik,” tambahnya. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara muslim dengan situasi demokrasi yang stabil harus bisa menjadi inspirasi bagi Muslim dunia.
Pengalaman Indonesia terasa penting bagi negara-negara lain. “Keperluan negara-negara di Inggris dan Eropa adalah untuk mempelajari pengalaman Indonesia. Karena ini negara yang maju. Ini negara yang perekonomiannya berhasil. Then, sistem politiknya teratur dan demokratis,” ungkap Moazzam.
Kondisi ini, kata Moazzam, selain merupakan suatu kesempatan, juga merupakan sebuah tantangan bagi Indonesia untuk bisa menjaga dan mempertahankan kultur yang baik ini. “Saya kira bagi pemimpin Indonesia, itu merupakan suatu tanggung jawab yang berat, untuk menjaga perdamaian dan keragamaan di Indonesia,” ujarnya.
Dengan peranannya sebagai diplomat, Moazzam menegaskan kesiapannya untuk senantiasa mempromosikan keragaman Indonesia. “Saya berkomitmen untuk selalu mendukung Indonesia,” tukasnya.
Terakhir, Moazzam mengingatkan semua tokoh dan elit bangsa untuk benar-benar menjaga keunggulan Indonesia ini di masa mendatang. “Jangan main-main dengan isu-isu SARA. Itu akan merusak masa depan Indonesia. Itu akan merusak contoh bagi Muslim dunia,” pungkas Moazzam Malik. (ribas)
Baca juga:
Wapres Jusuf Kalla: Bangsa Indonesia Alami Banyak Kemajuan, Mari Kita Tatap ke Depan Secara Optimis
Sambangi SM, Ini Kata 2 Peneliti Jepang Tentang Islam Indonesia
Islam Indonesia, Antara Cita dan Fakta
Muhammadiyah Representasikan Islam Indonesia yang Otentik
Muhammadiyah dan NU Membingkai Keindonesiaan dan Keislaman
Kevin Fogg: Ormas Islam Indonesia Punya Karakteristik yang Unik
Disambangi 23 Dubes UE, Muhammadiyah Jelaskan Peran Islam dalam Kemajemukan Indonesia