Hikmah Pengulangan Dalam Surat Ar-Rahman

Hikmah Pengulangan Dalam Surat Ar-Rahman

Khutbah Jum’at Suara Muhammadiyah: Hikmah Pengulangan Dalam Surat Ar-Rahman

Assalaamu’alaikum Wr Wb

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ

فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah

Marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang masih memberikan anugerah, hidayah, taufik dan inayah-Nya.  Shalawat dan salam selalu kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’it-tabi’in dan semuanya yang mengikuti jejak beliau sampai yaumul qiyamah.

Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah

Di antara kemukjizatan al-Qur’an adalah dari segi bahasanya. Keindahan bahasa al-Qur’an dapat dilihat dari keserasian ayat-ayat yang saling menguatkan, kalimat yang spesifik, balaghahnya di luar kemampuan akal, kefasihannya di atas semua yang diungkapkan manusia, lafaznya pilihan dan sesuai dengan setiap keadaan, serta sifat-sifat lain yang menunjukkan kesempurnaan al- Qur’an.

Salah satu gaya bahasa al-Qur’an adalah mengulang-ulang redaksi ayat-ayat atau kisah tertentu, sehingga banyak dijumpai dalam al-Qur’an ayat-ayat yang memiliki redaksi mirip bahkan banyak juga pengulangan redaksi yang sama. Adapun hikmah dari pengulagan ini antara lain adalah untuk penegasan dalam perkataan, keindahan dalam berbahasa dan kecakapan dalam retorika.

Pengulangan dalam al-Qur’an berfungsi untuk menetapkan makna dalam jiwa dan memantapkannya di dalam hati. Bukankah cara yang tepat untuk menghafalkan pengetahuan dan ilmu itu dengan mengulang-ulang supaya dapat dicerna dan dihafal. Sesuatu manakala lebih sering di ulang maka akan lebih menetap dalam hati, lebih mantap dalam ingatan dan jauh dari kelalaian.

Salah satu surat dalam al-Qur’an yang memiliki pengulangan ayat ialah Surah Ar-Rahman. Ayat yang diulang-ulang dalam Surat Ar-Rahman sebagaimana di atas, yaitu:

فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah

Ayat tersebut bukan sekedar mengingatkan. Akan tetapi juga sindiran bagi kita. Sindiran bagi kita yang masih diberi rezeki oleh Allah SWT, masih diberi kesehatan, masih diberi oksigen untuk bernafas, masih diberikan harta, masih diberikan umur untuk hidup. Allah menyindir kita seakan-akan ingin mengatakan kepada kita, “Aku telah memberikanmu begitu banyak nikmat tetapi kamu malah membantah-Ku, tidak mentaati perintah-Ku dan malah bersantai-santai terhadap nikmat-Ku.”

Sebenarnya ini adalah pertanyaan retorik, artinya pertanyaan yang Allah sudah menjawabnya sendiri. Itu hanyalah bahasa yang Allah gunakan agar lebih mengena di hati kita, agar lebih meresap di hati kita. Ayat itu adalah peringatan, sindiran dan juga perintah. Ayat itu sebagai peringatan bagi kita yang masih ingkar terhadap nikmat Allah. Ayat itu sebagai sindiran terhadap orang yang masih lalai terhadap nikmat Allah dan tidak mentaati-Nya. Ayat itu juga sebagai perintah kepada kita agar kita mensyukuri nikmat-Nya dengan cara beribadah dan taat kepada-Nya.

Apakah kita masih belum terpanggil? Apakah ayat itu belum juga menjadi pelajaran bagi kita? Apakah ayat itu tidak membuat kita berubah? Wahai saudaraku, janganlah kehidupan dunia ini melalaikan kita terhadap perintah Allah. Sadarlah bahwa kelak kita akan ditanya dengan nikmat yang telah Allah berikan saat kita di dunia. Mari kita renungi surah At-Takaatsur di bawah ini.

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.  Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Mudah-mudahan khutbah yang singkat ini dapat memberi hikmah dari pengulangan yang ada dalam Surat Ar-Rahman. Kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah SWT. Oleh karena itu , tidak ada alasan bagi manusia untuk menyombongkan diri, bahkan sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT sebagai nikmat dan karunia.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ  تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ وَمَلاَئَكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ أَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.


Eko Harianto Anggota Majelis Dikdasmen PCM Sewon Utara Bantul DIY

Exit mobile version