Oleh : Achmad Afandi
Assalaamu’alaikum Wr Wb
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ ,يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Mari kita selalu bersyukur kepada Allah atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga tetap bertahan dalam keimanan kepada-Nya sebagai tingkat nikmat yang paling tinggi. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Baginda Rasulullah Muhammad saw., ujung tombak pembawa pelita kehidupan yang baik bagi segenap umat manusia. Tidak lupa saya juga menyeru kepada diri pribadi saya dan para jamaah sekalian untuk berupaya secara terus menerus memperbarui dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas amal ibadah, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. sehingga keber-Islaman kita selalu menngkat menjadi lebih baik atau minimal terjaga keistiqamahannya. Aamiin.
Jamaah Jum’at rahimatullah!
Allah swt. berfirman di dalam QS: al-Baqarah (2): 208
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan nya dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah swt.
Ayat di atas berisi penegasan perintah Allah swt. itu kepada orang yang beriman agar dalam ber-Islam dilakukan secara kaffah, sungguh-sungguh atau totalitas. Berislam tidak hanya sekedar label identitas, tidak hanya untuk permainan, tidak setengah-setengah dan juga tidak dicampur-campur.
Ber-Islam secara utuh dan totalitas adalah ber-Islam yang di dalamnya terpalikasi empat pilar secara keseluruhan dalam satu kesatuan tidak terpisahkan. Keempat pilar Islam kaffah tersebut yaitu :
Pertama, pilar aqidah. Dalam bidang atau aspek aqidah kekaffahan islam seseorang akan terwujud jika dalam kehidupan kesehariannya lurus dan murni. Jadi Islam yang kaffah di aspek aqidah adalah salimun aqidah, aqidah atau keyakinan yang lurus, murni dan terbebas dari penyakit-penyakit aqidah semacam takhayyul, khurafat, kemusyrikan, sekulerisme, puralisme serta liberailsme.
QS: an-Nisa (4): 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Kedua, pilar ibadah. Di aspek ibadah, kekafaahan islam seseorang akan terwujud jika dia bersikap istiqamah dan shahih. Ibadah yang istiqamah adalah ibadah yang dilakukan secara kontinu (terus menerus/ajeg) dan tidak mengenal musim.
Rasulullah saw. bersabda :
إنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ
Artinya: Ketahuilah bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.
Sementara ibadah yang shahih adalah ibadah yang dalam pelaksanaanya benar dan sesuai dengan contoh dari Rasulullah saw.
Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Artinya: barangsiapa yang beramal satu amalan yang tidak ada perintah (contoh) dari kami maka ia tertolak.
Ketiga, pilar akhlak. Di aspek akhlak, kekafahan islam seseorang akan terwujud jika dia memprakekkan karimul atau matinul khuluk atau akhlak yang mulia. Ahlak yang mulia adalah seperti akhlaknya Rasulullah saw. karena beliaulah contoh tauladan yang terbaik dalam kehidupan ini.
QS: al-Ahzhab (33): 21
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah
Keempat, pilar mu’amalah. Mu’amalah Islam yang kaffah adalah mu’amalah yang sifatnya shalih dan ihsan, yaitu mu’amalah yang selalu membawa dampak positif, bermanfaat bagi dirinya dan juga bagi orang lain. Bukan mu’amalah yang merugikan dan membawa dampak bagi dirinya serta orang lain.
Rasulullah saw. bersabda :
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
Akirnya, mudah-mudahn kita semua dapat mewujudkan keempat pilar Islam kaffah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Di khutbah yang kedua ini sekali lagi perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan ritual ibadah apapun bentuk ibadah itu dan kapanpun ibadah itu dilakukan harus dapat memunculkan rasa muqarabah ilallah sehingga akan terbentuk karakter diri sebagai seorang ‘Ibaadullah. Manusia yang pada dirinya telah terbentuk karakter muqarabah ilallah hidupnya akan merasa tenang. Dalam kehidupan kesehariannya dia akan merasakan bahwa Allah itu selalu berada di dekat, di samping dan bersama dengan dirinya. Betapa dia tidak tenang… jika Allah selalu dirasakan hadir disisnya.
Selanjutnya, marilah khutbah siang ini kita akhiri dengan berdoa kepada Allah mudah-mudahan maghfirah, rahmat dan barakah-Nya senantiasa diberikan kepada kita baik di dunia maupun di akhirat dan juga diberikan kepada kaum muslimin seluruhnya. aamiin ya rabbal ‘alamiin.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ.
Achmad Afandi Sekretaris PDM Sleman dan Dosen AIK UAD Yogyakarta