YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Dengan prinsip “no one left behind” maka pelaksanaan SDGs harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat termasuk para perempuan. Oleh karena itu ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim di Indonesia turut melaksanakan beberapa strategi untuk mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.
Disampaikan oleh Tri Hastuti Nur Rochimah selaku koordinator program MAMPU ‘Aisyiyah Pusat bahwa pengalaman dan pengetahuan organisasi masyarakat sipil khususnya gerakan perempuan seharusnya dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian SDGs di Indonesia yang responsif gender, inklusif, dan transformatif. “Pelaksanaan SDGs harus membawa perubahan pada kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan dan melibatkan kelompok perempuan dan kelompok marjinal,” ujar Tri.
Salah satu hal yang dilakukan ‘Aisyiyah untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pencapaian SDGs adalah menggelar konsultasi daerah dengan tema ‘Mendorong Komitmen Multipihak untuk Pelaksanaan SDGs yang Partisipatif, Responsif Gender, Inklusif, dan Transformatif’. Kegiatan yang mendapat dukungan dari Bappenas melalui program MAMPU (Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Indonesia) ini digelar di beberapa daerah antara lain Sumedang, Bandung, Cirebon, Sambas, dan Blitar.
“Pada acara ini ‘Aisyiyah akan mengundang multi pihak, antara lain Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), para kepala desa, organisasi masyarakat sipil, organisasi profesi, akademisi, CSR, filantropi, dan media,” ujar Tri. Ia menambahkan bahwa melalui konsultasi daerah ini nantinya bisa mendorong komitmen multipihak untuk bersinergi dengan pemerintah dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD),” jelasnya.
Menurut Tri, konsultasi daerah ini juga memiliki tujuan untuk semakin meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan pencapaian SDGs dan pembelajaran berbasis pengalaman kepemimpinan perempuan sebagai strategi pengintegrasian SDGs dalam pembangunan daerah yang responsif gender, inklusif, dan transformatif. “’Aisyiyah juga berharap pada acara ini bisa memunculkan isu-isu strategis di tingkat lokal terkait pencapaian SDGs dan adanya komitmen multipihak dalam pelaksanaan pencapaian SDGs yang responsif gender, inklusif, dan transformatif,” tegas Tri. (Suri)