YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya memperkuat peran para tokoh bangsa menjawab tantangan dan dinamika kebangsaan, Prof Dr Mahfud MD Anggota Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), pada Senin (26/07) sore menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir di Gedung Grha Suara Muhammadiyah.
Dalam pertemuan khusus yang berlangsung selama 2 jam ini, Mahfud MD, selain bersilaturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, juga mendiskusikan berbagai persoalan kebangsaan dan keumatan. Lebih khusus menyangkut kondisi dan peran strategis umat Islam dalam dinamika kebangsaan.
Diskusi yang berlangsung hangat dan santai ini, diselingi dengan cerita-cerita ringan tentang bagaimana mempertahankan dan memperkuat hubungan antar komponen umat dan bangsa. Termasuk mendiskusikan keberadaan Muhammadiyah dan NU sebagai pilar strategis yang memiliki posisi dan peran kebangsaan yang penting.
Haedar Nashir menyambut baik kunjungan dan pertemuan tersebut, karena dapat saling mengisi dan berbagi peran dalam membangun kehidupan bangsa dan keumatan yang lebih baik.
Ketika ditemui usai pertemuan tersebut, Haedar yang didampingi Deni Asyari mengatakan, bahwa pertemuan tersebut merupakan silaturahmi dan diskusi ringan seputar kebangsaan dan keumatan.
“Intinya tadi saya menyampaikan, dalam kondisi politik dan dinamika nasional sekarang ini, membutuhkan tokoh-tokoh umat yang mampu berpikir luas dan memberi solusi dalam memecahkan masalah kebangsaan. Sekaligus mampu menjembatani dan mencari solusi atas berbagai kontradiksi politik yang mengemuka, serta menjadi kekuatan perekat dan berpikir tengahan,” tutur Haedar.
Mahfud MD pun berterimakasih dapat menemui Haedar Nashir, di tengah-tengah kesibukannya jelang perhelatan ngunduh mantu putra bungsunya dr Nuha Aulia Rahman dengan dr Monika Putri Adiningsih pada Sabtu (28/07).
Turut serta mendampingi Mahfud MD, Raja Juli Antoni, Sekjen PSI. (red)