Judul Buku : Kapita Selekta Pengantar Dakwah
Penulis : Sukriyanto AR
Tebal : viii, 142 halaman
Cetakan : I, Juli 2017
Penerbit : Suara Muhammadiyah
Dakwah dalam arti sempit adalag hampir sama dengan tabligh. Kalau dakwah berarti mengajak seseorang atau sekelompok orang untuk memeluk agama Islam, maka tabligh berarti menyampaikan ajaran Islam kepada seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan agar orang atau kelompok itu bersedia memeluk agama Islam demi kebaikan mereka di dunia dan keselamatan di akhirat kelak.
Dakwah dalam arti luas adalah upaya untuk mengajak seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) untuk memeluk dan atau mengamalkan ajaran Islam atau untuk mewujudkan ajaran Islam ke dalam kehidupan yang nyata. Oleh karena itu dakwah selain bermakna pembebasan, pembangunan juga penyebarluasan rahmat Allah.
Dikatakan pembebasan, karena dakwah berarti membebaskan manusia dari sifat-sifat kafir, syirik, maksiat, ingkar dan lain-lain. Dikatakan pembangunan, karena dakwah berarti pembangunan iman, tauhid, takwa, akhlak, dan kesejahteraan kehidupan. Dikatakan penyebarluasan rahmat, oleh karena dengan iman dan takwa dan pengamalan ajaran-ajaran Islam orang akan dapat hidup baik di dunia dan baik di akhirat (hasanah di dunia dan hasanah di akhirat). Dengan pembebasan, pembangunan dan penyebarluasan ajaran Islam, berarti dakwah merupakan proses untuk mengubah kehidupan manusia atau masyarakat dari kehidupan yang tidak Islami menjadi suatu kehidupan yang Islami.
Islam diturunkan untuk menunjukkan jalan keselamatan bagi umat manusia. Selamat ketika masih hidup di dunia, selamat juga di kehidupan nanti di akhirat. Dengan demikian, Islam dapat pula disebut sebagai sarana pemandu perubahan peradaban dan harus diwartakan ke seluruh lapisan masyarakat, baik kepada yang sama sekali belum mengenal Islam maupun kepada yang sudah mengenal agama Islam. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai dakwah Islam, yang kemudian berkembang menjadi suatu ilmu tersendiri dalam khazanah keilmuan Islam masa sekarang.
Buku ini mencoba mengurai beberapa masalah dasar tentang dakwah Islam sehingga dapat membantu siapapun untuk menjadi juru dakwah yang lebih baik, yakni juru dakwah yang mempunyai peluang lebih banyak dalam melakukan transformasi nilai dan ajaran Islam kepada khalayak yang lebih luas. Mengulas secara detail mulai dari apa itu dakwah, bagaimana sejarahnya, apa yang harus didakwahkan, kepada siapa dakwah harus disampaikan, siapa yang harus melakukan dakwah, bagaimana seharusnya dakwah dilakukan, sampai pada masalah metode apa saja yang bisa dilakukan. Metode dakwah ini menjadi penting diperhatikan karena metode dakwah yang harus diterapkan pada masyarakat Jawa yang masih kental dengan budaya abangan sudah tentu berbeda dengan metode dakwah pada masyarakat Tionghoa, maupun kepada masyarakat lain yang secara sosiologis, antropologis, maupun problem ekonominya tidak sama.
Dengan demikian, karena kaya dengan perspektif dan lengkap, buku ini perlu dibaca oleh para juru dakwah Muhammadiyah pada khususnya dan warga Muhammadiyah pada umumnya. (Imron Nasri)