Jangan Lupakan Olahraga

Jangan Lupakan Olahraga

Oleh: Sri Husodo

Assalaamu’alaikum Wr Wb

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah yang berbahagia

Memulai khutbah ini, saya serukan kepada diri pribadi dan jamaah semua untuk senantiasa miningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Bertambahnya iman dan taqwa kepada-Nya tentu semakin berpengaruh terhadap kualitas ibadah kita dan kualitas amaliyah kita. Amin ya rabb al-‘alamin. Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, sebagai panutan yang senantiasa kita teladani.

Jamaah yang berbahagia

Dalam QS Al-Qashas ayat 77 Allah berfirman

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Secara tegas pada ayat di atas Allah menyeru kepada hamba-Nya untuk berperilaku seimbang. Baik antara (untuk kepentingan) dunia dan akhirat, diri sendiri dan orang lain, dan antara kepentingan jasmani dan rohani. Sebab jika tidak demikian, bisa jadi apa yang dikerjakan justru memicu terjadinya kerusakan dan merusak keharmonisan (keseimbangan), diri pribadi,  lingkungan, alam, dan tatanan masyarakat.

Jamaah yang berbahagia

Kesadaran untuk menuntut ilmu, mendalami agama, dan bekerja mencari nafkah, sepertinya sudah mendarahdaging pada pribadi kebanyakan orang. Entah karena tuntutat hidup atau kebutuhan yang harus dipenuhi, hal itu menghiasi segala bentuk aktivitas manusia. Akibatnya, karena kesibukan itu, dan menganggap hal itu lebih penting sehingga dengan sekuat tenaga orang mengejarnya, dan pada akhirnya manusia lupa untuk berperilaku seimbang sebagaimana firman Allah di atas. Setidaknya berperilaku seimbang untuk dirinya sendiri.

Salah satu yang makin ditinggalkan oleh kebanyakan orang adalah olahraga. Aktifits jasmani untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh tersebut mulai diabaikan kebanyakan orang. Berbagai alasan pun keluar guna dijadikan penyebab tidak sanggupnya seseorang melakukan olahraga. Baik itu disebabkan oleh ketidakminatan terhadap aktivitas olahraga atau karena kesibukan lain hingga tidak memiliki waktu untuk itu. Padahal semua telah menyadari bahwa olahraga itu penting karena manfaat yang besar yang ada di dalamnya.

Bukankah Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda:

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai daripada mukmin yang lemah. Dan pada masing-masingnya terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau bersikap lemah.” (HR. Muslim).

Jamaah yang berbahagia

Kuat yang dimaksud adalah kuat secara mental dan fisik. Tapi bagaimana mungkin kita akan kuat secara fisik jika kita tidak pernah berolahraga? Bukankah kita percaya bahwa Allah SWT lebih mencintai seorang mukmin yang kuat? Namun bagaimana mungkin kita dicintai Allah jika kita secara fisik lemah?

Hadis ini makin membenarkan Islam sebagai agama yang sempurna. Salah satunya Islam begitu perhatian terhadap kegiatan olahraga. Tapi sayangnya kesempurnaan Islam belum dijalankan penuh oleh umatnya. Lihat saja apa yang terjadi hari ini akibat dari melupakan olahraga, seseorang lebih mudah terkena penyakit. Paling sering kita jumpai adalah penyandang diabetes (kelebihan gula) dan hipertensi (tingginya kadar kolesterol). Selain faktor makanan yang dikonsumsi, dua penyakit ini juga disebabkan karena kuranganya aktivitas olahraga seseorang.

Jamaah yang berbahagia

Olahraga tidak identik dengan sesuatu yang berat dan mahal. Jalan kaki atau laripun, sebagaimana Rasulullah SAW mengajak istrinya Aisyah balapan lari, adalah olahraga termurah dan mudah. Perkara berat dan mahal akan terkikis dengan sendirinya manakala seseorang telah menyadari dan menyanggupi bahwa olahraga juga bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi.

Setelah olahraga sudah menjadi bagian dari diri kita, selanjutnya adalah mengajarkan putera-puteri kita untuk menyukai dan dekat dengan olahraga. Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab RA

عَلِّمُوْا أَبْنَائَكُم السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَرُكُوْبَ الخَيْلِ

“Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

Dalam An-Nisa ayat 9 Allah juga telah mengingkatkan

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ

وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar”.

Sekali lagi, mewariskan anak-anak dalam keadaan lemah berari meninggalkan keturunan yang tidak kuat, baik secara fisik, akal, maupaun rohani. Mengajak anak untuk sadar berolahraga adalah bentuk upaya untuk melahirkan generasi kuat, generasi sportif, generasi juara.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.

 

Khutbah kedua

الْحَمْدَ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ  وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ سُنَتِهِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ.

Di khutbah yang kedua ini saya mengajak diri pribadi dan segenap jamaah untuk berperilaku seimbang. Yaitu melalui kegiatan olahraga sebagai penyeimbang aktivitas. Dan akhirnya, mari berolahraga dan jangan lupakan olahraga. Sebab olah raga dapat mendekatkan diri pada lahirnya tubuh yang sehat dan kuat, sehingga makin dicintai Allah SWT.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.  اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ.


Penulis Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kab Sleman

Exit mobile version