ISLAMABAD, Suara Muhammadiyah-Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Hidayatullah dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono mengadakan kunjungan ke Islamabad guna menandatangani nota kesepahaman dengan International Islamic UniversityIslamabad (IIUI), Pakistan, pada Kamis (16/8). Penandatanganan nota kesepahaman ini diadakan di kantor Presiden International Islamic University Islamabad.
Menurut Hidayatullah, International Islamic University Islamabad menjadi tujuan MoU karena merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik. “Kita memiliki kepentingan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di berbagai negara, tak terkecuali di negara muslim, di situ bisa memberikan sumbangan berarti yang saling menguntungkan,” tutur Hidayatullah.
Adapun isi dari MoU yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, adalah dapat mengadakan kegiatan ilmiah secara bersama di bulan Februari nanti, dan akan ditindak lanjuti dengan pelaksanaan kegiatan semacam seminar atau kuliah tamu dari IIUI ke beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur, termasuk di UMSIDA.
Di samping itu, juga dapat dikembangkan dengan Join Research, dari pihak UMSIDA akan merekomendasikan dosen yang memiliki bidang keahlian yang sama, dengan dosen yang ada di IIUI untuk meneliti bersama. Selain itu juga bisa dilaksanakan student exchange untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa merasakan suasana perkuliahan di universitas Islam berlevel Internasional.
Ada beberapa harapan dalam MoU ini adalah bisa memperkuat bangunan peradaban Islam di berbagai negara, karena usaha-usaha seperti ini tidak mungkin akan dilakukan sendiri. Hidayatullah menyatakan optimis jika kerjasama ini diorientasikan untuk membangun peradaban yang lebih besar, maka dunia Islam akan bangkit kembali, apalagi Pakistan adalah negara muslim terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.
Acara ini juga merupakan kelanjutan dari program internasionalisasi Muhammadiyah yang memang secara pengembangan Muhammadiyah bukan hanya dikembangkan di Indonesia, tetapi juga sudah memulai usaha-usaha internasionalisasi gerakannya di berbagai bidang.
“Ini juga menjadi kelanjutan dari gerakan Muhammadiyah dalam membangun jaringan dengan berbagai negara di dunia, termasuk di Pakistan. Diharapkan Muhammadiyah menjadi lembaga yang mencerahkan dan memberikan konstribusi untuk membangun masyarakat yang moderat yang bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, dan diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat luas bukan hanya di Indonesia,” pungkas Hidayatullah. (Fahmi)
Baca juga:
Rektor UMY dan UMSIDA Terpilih sebagai Rektor Inspiratif 2018
Mobil ILUSI Karya Mahasiswa UMSIDA Sedot Perhatian di Singapura
UM Surabaya Berdayakan Warga Terdampak Eks Lokalisasi
Mahasiswa UM Surabaya Ciptakan Alat Pengecek Rhesus Otomatis