Hadiri P2K UAD, Anies Baswedan: Jangan Hanya Menjadi Penjajak Ilmu Pengetahuan

Hadiri P2K UAD, Anies Baswedan: Jangan Hanya Menjadi Penjajak Ilmu Pengetahuan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta resmi membuka Program Perkenalan Kampus (P2K) hari ini, Senin (27/8) di GOR Amongrogo. Dalam kegiatan P2K yang ditujukan bagi mahasiswa baru UAD ini hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyampaikan kuliah umum. Dirinya berpesan kepada 7045 mahasiswa baru UAD agar jangan menjadi mahasiswa ‘Diktator’ atau mahasiswa yang fokus kepada diktat perkuliahan saja tanpa mau aktif di luar kelas.

“Kalau tidak mau aktif dalam kegiatan di luar kelas maka akan menjdi profesional individualis, mahasiswa UAD jangan mau hanya jadi penjajak ilmu pengetahuan yang bisa dibeli. Mahasiswa UAD harus jadi pembawa perubahan. Apalagi lahir dari universitas yang menyandang nama pendiri Muhammadiyah yang dikenal di seluruh dunia,” ujarnya.

Anies juga berpesan agar mahasiswa UAD tidak hanya aktif di dalam ruang kelas. “Keduanya dibutuhkan. Di luar juga harus menjadi mahasiswa aktif.” Hal tersebut dikarenakan bahwa pengalaman saat kuliah akan sulit diulang di masa selanjutnya. “Masa kuliah adalah persiapan untuk masuk berkiprah di masyarakat.” Menurutnya, salah satu problem besar yang dihadapi mahasiswa adalah tidak bisa memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. “Jangan menunda rencana, kalau sudah punya rencana. Salah satu problem mahasiswa waktu longgarnya banyak dan waktu yang terbuangnya banyak. Jangan buang-buang waktu saat kuliah.”

Karena bagi Anies, ibaratnya, IPK yang tinggi hanya akan membawa ke ruang wawancara. Namun yang membawa kepada kesuksesan adalah skill kepemimpinan, cara berpikir analitis, sistematis yang diasah melaluui kegiatan di luar kelas, sejak berada di bangku kuliah. “Mahasiswa UAD harus aktif melatih kepemimpinan sejak berada di kampus,” tukasnya.

Anies berpesan bahwa yang dibutuhkan indonesia di masa depan adalah generasi yang berkarakter, berakhlak, jauh dari praktik-praktik yang merugikan. Selain itu, generasi masa depan harus mengusai kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, berpikir kritis dan kreatif. “UAD harus bisa memfasilitasi ini.”

Wakil Rektor 3 Abdul Fadlil mengatakan bahwa P2K kali ini akan diselenggarakan dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan ditutup pada 1 September mendatang dan gelombang kedua akan dibuka pada 4 September. Hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa baru UAD yang tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan P2K dalam satu waktu. “Tahun ini, kurang lebih ada 15.000 an calon mahasiswa baru yang telah mendaftarkan dirinya ke UAD,” pungkasnya. (Th)

Exit mobile version