MAKKAH, Suara Muhammadiyah-Sebagai rangkaian Program Khidmah Haji, pada Selasa tanggal 17 Dzulhijjah 1439 H, PCIM Arab Saudi menyelenggarakan Temu Haji Muhammadiyah di kota Makkah.
Menurut Ketua Tim Khidmah, Abdullatif Ridho, acara yang berlangsung di Hotel Olayan Royal ini adalah Temu Haji Muhammadiyah perdana sejak PCIM Saudi berdiri hampir dua tahun lalu.
Dalam sambutannya, Ketua PCIM Saudi, Hakimuddin Salim, menekankan hubungan antara kemabruran dan perubahan setelah Haji. “Bukan hanya perubahan diri, tapi juga spirit perubahan Umat. Kalau Kyai Ahmad Dahlan sepulang dari Mekkah mendirikan Muhammadiyah, bagaimana dengan kita?“ papar Hakim.
Adapun Prof Dadang Kahmad, selaku Ketua PP Muhammadiyah yang juga Naib Amirul Haj tahun ini, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara penting ini. Beliau juga menjelaskan beberapa ciri Haji Mabrur yang tercermin dalam tutur kata, kedermawanan, .
Dalam sesi Taushiyah, Ustadz Yusuf Hasan, Ketua Lembaga Pembinaan Haji & Umroh (LPHU) PP Muhammadiyah, menekankan urgensi pelaksanaan Haji yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Beliau juga menyayangkan beberapa kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan Jama’ah Haji Indonesia.
Sedangkan Dr Saifullah, dalam taushiyah-nya menjelaskan filosofi ibadah Umroh dan Haji yang mecakup peran “keabdullahan” dan peran “kekhalifahan”.
Ketua PWM Bengkulu ini juga menegaskan bahwa Muhammadiyah mempunyai sejarah sebagai pioner utama dalam khidmah kepada jama’ah Haji. “Kyai Dahlan lah yang mencetuskan ide pembelian kapal laut khusus untuk berhaji, agar biaya haji lebih terjangkau,” terang Saifullah.
Setelah sesi dialog dan tanya jawab, di akhir acara sempat diadakan penggalangan dana untuk korban gempa Lombok. Adapun dana yang terkumpul adalah sebesar 665 Riyal dan 2.580.000 Rupiah, yang akan disalurkan melalui MDMC PP Muhammadiyah. [Tim Khidmah Haji 1439]