JOHOR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur ( UMKT), secara resmi menjalin kerjasama dengan University Tun Hossein Onn Malaysia (UTHM) dalam menjalankan bimbingan bersama program doktor.
Kerjasama ini, ditandai dengan penandatanganan MoU antara UMKT dan UTHM sekaligus, penyerahan 5 mahasiswa UMKT untuk mengikuti Program Doktor di UTHM, yang bertempat di gedung Perpustakaan UTHM, Johor, Malaysia (04/09).
Penandatangan MoU langsung dilakukan oleh Prof Dr Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur bersama Rektor Universitas Tun Hossein Onn Malaysia, sekaligus disaksikan langsung oleh Dr Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Usai penandatangan MoU, Bambang Setiaji menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasama ini, sekaligus berharap kerjasama ini, menjadi poin dalam pengembangan keilmuan diantara negeri serumpun tersebut.
“Kami menyampaikan terimakasih atas kerjasama ini, apalagi kerjasama ini, merupakan momen penting bagi Muhammadiyah. Setidaknya kerjasama ini menjadi bukti langkah Muhammadiyah mulai bergerak ke sektor pemikiran berstandar internasional “, tuturnya.
Bambang Setiaji juga mengatakan, Dengan program bersama ini, nanti hasil riset seperti jurnal ilmiah internasional akan menjadi milik bersama dua perguruan tinggi ini”, tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta ini.
Usai penandatangan MoU bimbingan bersama program doktor ini, Bambang Setiaji langsung menyerahkan 5 dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur untuk mengikuti program doktor di University Tun Hosein Onn Malaysia (UTHM).
Sebagaimana yang sudah dicanangkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan mendirikan University Consortium Muhammadiyah Malaysia (UcMM), beberapa PTM diberikan kesempatan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta di Malaysia. Bahkan, sesuai planning yang disiapkan, selain nantinya akan didirikan perguruan tinggi Muhammadiyah Malaysia, juga akan di siapkan konsep penyatuan pembinaan mahasiswa Muhammadiyah di perguruan tinggi Malaysia.
“Tadi saya mengusulkan, agar dibuatkan Universitas Muhammadiyah Tun Hossein Onn Malaysia di Indonesia. Sehingga bisa meningkatkan jumlah mahasiswa, untuk meneruskan program S3 di di negeri Melayu itu. Namun ini masih menjadi bahan diskusi, sebab yang diusulkan oleh kementerian pendidikan Malaysia, namanya Universitas Hamka Malaysia. Kalau nama Hamka, kan sudah ada salah satu milik Muhammadiyah, jadi sebaiknya nama Tun Hossein saja”, ungkap Bambang.
Upaya UMKT mengirimkan para dosen untuk meneruskan program S3, merupakan lompatan yang luar biasa di bawah manajemen Bambang Setiaji. Sebab kampus ini, tergolong baru di wilayah Kalimantan. Namun progresifitasnya untuk memenuhi syarat perguruan tinggi berstandar Internasional langsung dilakukan.
Bambang Setiaji, selaku mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, memang memiliki pengalaman lebih dalam membangun dan mengembangkan PTM. Di bawah kendalinya selama 10 tahun lebih, UMS tampil sebagai perguruan tinggi yang kaya prestasi. Bahkan dalam peringkat perguruan terbaik bersi kemenristek, UMS masuk dalam urutan 50 perguruan Terbaik di Tanah Air.
Pengalaman baik ini, menjadi modal Bambang Setiaji dalam membangun UMKT, menjadi perguruan terbaik di wilayah timur Indonesia.
Dalam pertemuan ini, selain hadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, juga didampingi oleh Dr Waluyo Dosen UMS dan Deni Asyari dari Suara Muhammadiyah. (red)