BEIJING, Suara Muhammadiyah – Menteri urusan administrasi agama China, Wang Zuo An, menyampaikan ketertarikannya untuk bekerjasama dengan Muhammadiyah. Hal ini diungkapkan oleh Wang Zuo An, saat menerima kunjungan ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta rombongan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di gedung tua Kantor Urusan Agama China, di Beijing, Selasa Siang (12/09).
“Saya merasa terhormat bisa bertemu dan berdiskusi dengan Ketua Umum dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebab saya masih ingat ketika berkunjung ke Jakarta tahun 2010, saya melihat bagaimana kondisi keagamaan di Indonesia begitu damai dan harmoni. Saya ingin kondisi ini, bisa tercipta di negeri kami (Tiongkok). Apalagi, Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang memiliki andil besar dalam hal ini. Maka kami sangat tertarik sekali bisa menjalin kerjasama dalam program keagamaan dan pendidikan dengan Muhammadiyah”, tutur Wang Zuo An di hadapan Ketua Umum dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang lain.
Di antara bentuk kerjasama dalam soal keagamaan yang diharapkan oleh kementerian urusan agama China ini adalah pembinaan keagamaan dalam pengelolaan ibadah haji dan pembinaan para imam serta khatib di China.
Menanggapi keinginan tersebut, Haedar Nashir merespon secara positif, bahwa Muhammadiyah sangat terbuka untuk kerjasama dalam bidang keagamaan. Muhammadiyah, menurut Haedar, memiliki pengalaman yang panjang dalam membangun tradisi keagamaan dan mengelola ibadah haji. “InsyaAllah, kami terbuka untuk bekerjasama dalam bidang keagamaan tersebut”, tutur Haedar.
Di samping itu, Haedar juga mengajak diadakannya kerjasama dalam dunia pendidikan. Sebab, Muhammadiyah memiliki 170 an perguruan tinggi, yang bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan di China.
“Selain soal keagamaan, Muhammadiyah terbuka untuk kita bekerjasama dalam urusan pendidikan. Walaupun saat ini, sudah ada beberapa mahasiswa Muhammadiyah maupun China yang saling belajar di Indonesia dan China, namun ini bisa diperkuat dengan tambahan berbagai program”, tambah Haedar.
Menambahkan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, Ketua PP Muhammadiyah lainnya Hajriyanto Y Tohari, mendorong dan mengusulkan, agar adanya lembaga pendidikan bersama, untuk memperkuat pengetahuan keagamaan dan umum. “Sesuai dengan keinginan bapak Menteri, barangkali, bisa pula dijajaki, untuk membuka lembaga pendidikan bersama, antara Muhammadiyah dan Tiongkok”, tutur mantan Wakil Ketua MPR Ini.
Beberapa pandangan kemitraan ini, sangat disambut baik oleh Menteri Urusan Agama China. Hanya saja, khusus mengenai pendirian lembaga pendidikan, Wang Zuo menyampaikan perlu diskusi terpisah dengan kementerian pendidikan terkait, karena tidak di bawah manajemen kementeriannya.
Akan tetapi, untuk pertukaran pelajar atau mahasiswa dalam belajar ilmu agama dan umum, Wang Zuo akan menindaklnjutinya dalam waktu dekat. “Kami akan tindaklanjuti dalam waktu dekat, dan kementerian siap memberikan support maupun fasilitas nantinya”, ungkap Wang Zuo.
Pertemuan yang berlangsung selama 2 jam ini, diakhiri dengan saling bertukar cindera mata antara Muhammadiyah dan Kementerian Urusan Agama.
Dalam kesempatan tersebut, hadir bersama Ketua Umum, di antaranya Abdul Mu’ti (Sekretaris Umum), Suyatno (Bendahara Umum), Hajriyanto Y Thohari, Yunahar Ilyas, Anwar Abbas, Agus Taufiqurrohman, Godwil Zubair, Bahtiar Efendy, Syafiq A Mughni, Agung Danarto, Marpuji Ali (Ketua PPM) , Kasiyarno (Rektor UAD), Deni Asyari (Direktur Suara Muhammadiyah), Bril (TVMu), serta Zaenudin, Zainal, Sofri, Bahtiar Dwi Kurniawan mewakili sekretariat PP Muhammadiyah.
Rencananya, rombongan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, akan berada di China selama 1 Minggu hingga tanggal 18 September 2018. (red)