JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Dalam satu pekan ke depan, 12-18 September 2018, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir dan beberapa jajaran Pimpinan Pusat yang lainnya, akan berkunjung ke China. Kunjungan ini, dalam rangka memenuhi undangan pemerintah China, melalui duta besar China di Jakarta.
Haedar Nashir beserta rombongan, bertolak dari Jakarta Rabu (12/09) pukul 00.45 dengan rute perjalanan, Jakarta – Beijing. Sesuai schedule kegiatan rombongan di China yang diterima oleh Suara Muhammadiyah, Ketua Umum beserta rombongan akan menjalankan beberapa agenda. Pada hari pertama, akan memenuhi undangan pertemuan dengan Ketua Administrasi Negara Urusan agama di Beijing.
Di hari kedua, Ketua Umum dan rombongan akan melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Tsinghua. Kemudian dilanjutkan pertemuan dengan Confucious Institute Headquarters, dan dilanjutkan pertemuan dengan Rumah Sakit Xiehe.
Pada hari berikutnya, Haedar Nashir akan melakukan pertemuan dengan Asosiasi Islam Tiongkok, kemudian langsung dilanjutkan pertemuan dengan Institute Islam Tiongkok.
Selain menjalankan agenda di Beijing, Haedar dan Rombongan juga akan berkunjung ke Shanzen dan beberapa daerah lainnya.
Ikut mendampingi dalam perjalanan Haedar Nashir ke China, di antaranya, Abdul Mu’ti (Sekretaris Umum), Suyatno (Bendahara Umum), Hajriyanto Y Thohari, Yunahar Ilyas, Anwar Abbas, Agus Taufiq, Godwil Zubair, Bahtiar Efendy, Syafiq A Mughni, Agung Danarto, Marpuji Ali, Kasiyarno (Rektor UAD), Deni Asyari (Suara Muhammadiyah), perwakilan TVMu, dan Zaenudin, Zainal, Sofri, Bahtiar (Sekretariat PP Muhammadiyah).
Kunjungan ke China ini, tidak terlepas dari kemitraan strategis Muhammadiyah dengan duta besar China dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan. “Mereka melihat Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang memiliki konsistensi dalam gerakan kebudayaan dan pendidikan, bisa jadi, aspek ini meniadi salah satu alasan kemitraan ini terbangun”, ujar Suyatno.
Hingga saat ini, tidak sedikit dosen dan mahasiswa PTM yang melanjutkan pendidikan di China. Sebagai ikhtiar untuk terus memgembangkan PT di tanah air pada umumnya, dan untuk Muhammadiyah pada khususnya. (red)