Dubes RI Untuk Tiongkok, Dukung Muhammadiyah Kembangkan Digital Ekonomi

Dubes RI Untuk Tiongkok, Dukung Muhammadiyah Kembangkan Digital Ekonomi

BEIJING, Suara Muhammadiyah – Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok,  Ahmad Jauhar, mendukung Muhammadiyah agar mengembangkan konsep Digital Ekonomi.  Sebab konsep ini,  akan menjadi kebutuhan sekaligus income yang besar di masa-masa mendatang.

Pandangan ini disampaikan oleh Ahmad Jauhar,  saat menerima kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir berserta rombongan di Wisma Negara,  Kedutaan Besar Tiongkok,  Beijing. kamis malam (13/09)

“Kami pikir,  Muhammadiyah ke depan,  perlu menjadikan konsep digital ekonomi sebagai salah satu pengembangan ekonomi ke depan.  Dengan ratusan perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah,  sangat memungkin Muhammadiyah mengembangkan konsep digital ekonomi” tuturnya.

Pertimbangan Ahmad Jauhar,  sangat realistis,  melihat kemajuan ekonomi Tiongkok, pertumbuhan digital ekonomi memiliki andil yang sangat besar. Seperti Alibaba,  perusahan yang bergerak dalam bidang digital ekonomi,  kini menjadikan perusahaannya,  tidak hanya mampu menyedot penerimaan, di dalam negeri semata, akan tetapi juga mampu berinvestasi di negara-negara kawasan Asia.

Ahmad Jauhar juga mengatakan,  digital ekonomi,  merupakan tren masyarakat millenial di berbagai negara.  Melalui digital ekonomi,  akan terjadi percepatan transaksi dan perputaran ekonomi.  “Saat sekarang,  digital ekonomi menjadi pilihan masyarakat millenial,  baik di Tiongkok maupun di Indonesia,  menjadikan digital ekonomi,  pengembangan bisnis baru dan kemunculan pebisnis-pebisnis star-up’,  tambahnya.

Sebagaimana diketahui,  bahwa Tiongkok merupakan Investor terbesar kedua di Indonesia setelah Singapura,  sedangkan ekspor Indonesia,  merupakan keempat di Tiongkok.  Sementara ekspor China di Indonesia berada di urutan pertama.

“Masyarakat Tiongkok sangat mencintai produk dalam negeri mereka.  Barangkali berbeda dengan masyarakat Indonesia. Disinilah salah satu titik lompatan ekonomi Tiongkok di negera-negara Asia”, tambahnya. 

Pandangan Dubes RI untuk Tiongkok ini, disambut baik oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.  Oleh karena itu,  Muhammadiyah,  menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mendorong keunggulan bangsa.  Salah satu cara yang ditempuh Muhammadiyah adalah,  dengan membangun kemitraan internasional secara lebih luas,  dan membangun pusat-pusat keunggulan.

“Bangsa yang maju  adalah bangsa yang memperhatikan dan mendorong keunggulan-keunggulan negerinya.  Muhammadiyah saat ini,  sedang melakukan itu,  dengan membangun kemitraan internasional secara lebih luas,  dan membangun pusat-pusat keunggulan di berbagai wilayah.  Sekaligus melakukan akselerasi sumber daya manusia dengan melahirkan 10.000 doktor di lingkungan Muhammadiyah”, tutur Haedar.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 3 jam ini,  selain Muhammadiyah bertukar cendramata,  juga rombongan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dijamu makan malam bersama warga Indonesia di Beijing. Dalam kesempatan tersebut,  Haedar juga diminta mengisi tausiah untuk warga Muhammadiyah di Beijing,  yang bertempat di aula wisma kedutaan besar Indonesia,  Tiongkok. (red)

Exit mobile version