YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Toko Suara Muhammadiyah ( Toko SM), pada bulan November 2018 nanti, secara bersama-sama dengan Forum Guru Muhammadiyah (FGM), akan meluncurkan seragam batik resmi guru-guru Muhammadiyah. Peluncuran ini, rencananya akan dilangsungkan saat kegiatan rembug nasional forum guru Muhammadiyah, yang akan diadakan pada tanggal 9-11 November di Surakarta.
Toko Suara Muhammadiyah, dalam pengadaan seragam nasional forum guru Muhammadiyah ini, ditetapkan sebagai produsen sekaligus distributor seragam batik guru-guru Muhammadiyah secara nasional. Penetapan ini, ditandai dengan penandatangan kerjasama pengadaan seragam batik resmi guru Muhammadiyah secara nasional, antara Suara Muhammadiyah dengan Forum Guru Muhammadiyah. Penandatangan MoU langsung dilakukan oleh Deni Asyari, Direktur Suara Muhammadiyah dengan Tri Ismu Husnan Purwono, selaku sekretaris umum Forum Guru Muhammadiyah, di Grha SM ( 28/09).
“Alhamdulillah, rencana forum guru Muhammadiyah memiliki seragam batik resmi guru akan segera terealisasi. Melalui kerjasama antara FGM dan SM ini, kita berharap, produksi dan pendistribusian seragam batik guru lebih maksimal. Karena kita mengetahui, bahwa Suara Muhammadiyah, sebagai amal usaha resmi di bawah PP Muhammadiyah, telah banyak membuat berbagai produk yang digunakan warga Muhammadiyah. Sehingga kita berharap, melalui kerjasama FGM dan SM ini, kita sama-sama membesarkan amal usaha persyarikatan sendiri”, ungkap Tri saat diwawancarai.
Kepala Sekolah MUHI jogja ini pun berharap, saat launching seragam resmi batik guru pada tanggal 9 November nanti, seluruh peserta yang notabene adalah guru-guru Muhammadiyah, sudah menggunakan batik resmi FGM ini. Agar FGM dapat dengan mudah mensosialisasikan ke berbagai daerah. Karena FGM berharap, agar seluruh guru-guru Muhammadiyah, setelah adanya batik resmi guru Muhammadiyah, semuanya menggunakan seragam ini.
“Jika forum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), memiliki seragam resmi guru-guru di bawah payung PGRI, maka Muhammadiyah, melalui FGM, juga harus memiliki seragam bersama, yang akan menjadi kebanggaan guru-guru Muhammadiyah”, tambahnya.
Sementara itu, Deni Asyari, selaku direktur Suara Muhammadiyah, mengapresiasi kerjasama ini, karena kemitraan yang dilakukan oleh FGM sangat tepat. Sebab menurut Deni, banyak sekali lembaga, majelis maupun ortom, ingin mengelola usaha atau bisnis secara mandiri, namun tampak tidak terlalu maksimal. Hal ini, menurut Deni, karena memang focus dan wilayah kerjanya berbeda. Suara Muhammadiyah, sebagai AUM, memang bergerak dalam bidang media dan bisnis. Oleh karenanya, kerjasama FGM dengan Suara Muhammadiyah ini, tepat dan tentunya akan bisa mempercepat pendistribusian seragam batik resmi guru-guru Muhammadiyah. (red)