Dahlan Rais: Masa depan Muhammadiyah Tergantung Kader

Dahlan Rais: Masa depan Muhammadiyah Tergantung Kader

KENDARI, Suara Muhammadiyah-Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa  Muhammadiyah  (DPD IMM) Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) melaksanakan Kuliah Umum dengan menghadirkan ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs Ahmad Dahlan Rais, MHum di Aula Gedung Islamic Center UMK, pada Sabtu, 20 Oktober 2018.

Kuliah Umum dibuka langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara Akhmad  Aljufri. Dalam sambutannya, salah satu pengusaha di Sultra ini berpesan kepada para generasi muda Muhammadiyah untuk terus menjadi mahasiswa unggul dan berkemajuan. Itulah profil kader yang diharapkan menjadi pelanjut perjuangan Muhammadiyah di masa depan.

Dahlan Rais mengatakan bahwa kader Muhammadiyah merupakan mereka yang memiliki semangat muda untuk membawa organisasi lebih maju. Masa depan Muhammadiyah tergantung pada kualitas kader.

“Disebut kader karena muda, dia  insya Allah memiliki cita-cita, memiliki masa depan yang pasti, masa depan itu adalah milik pemuda, karena kalau orang tua itu sudah hilang masa depannya. Kader juga harus memiliki idealisme. Kader itu harus memiliki tanggungjawab, sehingga pupuklah idealisme, termasuk idealisme kader harus terjaga untuk merawat, menjaga keamanan dari berbagai ancaman,” ungkapnya.

Menurutnya, kader itu diumpamakan orang yang mendaki gunung sampai puncak, karena itulah dalam mendaki perlu bekal yang cukup. “Sebaik-baik bekal untuk mendaki gunung adalah memiliki fondasi tauhid yang baik, kemudian harus memiliki akhlak, akhlak tanpa ilmu,  tidak karimah,” sambungnya.

Sebagai kader Muhammadiyah, kata Dahlan, maka dia harus bekerja keras, mandiri dan berilmu. Kader Muhammadiyah harus gemar beramal shaleh. “Sebuah amal jika tidak kreatif dan produktif, maka tidak ada artinya, generasi Muhammadiyah harus unggul dalam bidangnya masing-masing,” tambah Ketua BPH UM Surakarta ini.

Dahlan menyebut bahwa ada 4 perkaderan Muhammadiyah. Pertama, perkaderan melalui keluarga. Kedua, perkaderan melalui sekolah atau institusi pendidikan Muhammadiyah. Ketiga, perkaderan melalui ortom. Keempat, perkaderan melalui Amal Usaha Muhammadiyah.

Sementara itu, Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sultra, Immawan Supratman mengatakan bahwa kegiatan lokakarya DPD IMM Sultra akan dilaksanakan selama 3 hari di RS PKU Muhammadiyah yang dibuka dengan kuliah umum dengan tema ”Kaderisasi dan Masa Depan Muhammadiyah.”

Adapun peserta lokakarya, kata Supratman, berjumlah sebanyak 40 orang yang terdiri dari pengurus DPD dan perwakilan pimpinan cabang IMM Se-Sultra dan Pimpinan Komisariat IMM Se- Sultra. “Saya  berharap kegiatan ini dapat tercipta tata kelolah administrasi perkaderan IMM yang tertib, dapat merumuskan langkah-langkah perkaderan IMM yang massif di kampus-kampus yang ada di Sultra dan menyusun atau merumuskan panduan  teknis perkaderan IMM dengan mempertimbangkan kearifan local,” tutupnya.

Selain Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua PWM Sultra, kegiatan ini juga ikut dihadiri oleh Wakil Rektor II UMK Mustam, SP, MM, Prof Dr H Abdullah Alhadza, MA yang tidak lain adalah anggota PWM Sultra, anggota PWM dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Kendari. (rbs)

Exit mobile version