YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Atase Pers Kedutaan Amerika Serikat Rakesh Surampudi mewakili Duta Besar Amerika Serikat bersilaturahim dengan Pimpinan Suara Muhammadiyah pada Jumat, 26 Oktober 2018. Dalam pertemuan yang berlangsung di Grha Suara Muhammadiyah itu, Keduataan Amerika Serikat mengapresiasi kiprah Muhammadiyah yang memiliki perhatian pada bidang pers dan media.
Menurut Rakesh, di zaman banjir informasi seperti saat ini, dibutuhkan perhatian dari lembaga-lembaga pers dan organisasi sosial kemasyarakatan semisal Muhammadiyah untuk memberikan penyadaran bagi masyarakat. Suara Muhammadiyah dianggap bisa menjadi salah satu perusahaan pers yang mampu memberi solusi dengan konsistensinya untuk mencerdaskan umat dan bangsa.
Rakesh prihatin dengan kondisi masyarakat post truth yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menggejala di seluruh dunia. Dalam rangka itu, Suara Muhammadiyah diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif solusi yang mengedukasi masyarakat melalui produksi majalah Suara Muhammadiyah dan website suaramuhammadiyah.id.
Dalam rangka itu pula, pada Sabtu dan Ahad, 27 dan 28 Oktober 2018, akan diadakan madrasah digital, yang mengagendakan seminar “Peace Stories for Peace Islamic Society” dan workshop “Kelas Digital Kreatif”. Dua kegiatan ini akan diadakan di Aula Grha Suara Muhammadiyah, Yogyakarta.
Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari menyambut baik tawaran kerjasama dari Kedutaan Amerika Serikat. Suara Muhammadiyah merasa perlu terlibat untuk menggerakkan gerakan literasi media bagi publik. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Suara Muhammadiyah.
Menurut Deni, penyadaran gerakan melek media perlu dipahamkan sedini mungkin. Para peserta didik di sekolah-sekolah perlu untuk diberikan pemahaman tentang bermedia yang sehat. Jika tidak, mereka akan mudah terbawa arus dan menjadi korban keganasan banjir informasi. Mudah percaya hoax dan fake news. (ribas)