BANDUNG, Suara Muhammadiyah-Bertempat di Villa Damar, Kota Bandung, Peace Generation Indonesia, MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre), serta Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Karantina Kakak Cerdas Batch 1. Karantina ini merupakan rangkaian kegiatan dari program Sekolah Cerdas 2.0. Sebelumnya, Kakak Cerdas (volunteer Sekolah Cerdas 2.0), telah melewati alur seleksi ketat, dan menyisihkan sekitar 200 orang pendaftar.
Sekolah Cerdas 2.0 merupakan program yang diinisiasi oleh tiga lembaga di atas, yang bertujuan mengurangi risiko terjadinya bencana alam dan sosial. Bencana sosial yang dimaksud seperti praktik bullying antar pelajar, tawuran, ujaran kebencian, dll. Dalam karantina ini, Selama 10 hari, dari tanggal 24 Oktober hingga 2 November 2018, Kakak Cerdas yang terpilih akan dibekali bermacam ilmu tentang kebencanaan alam dan sosial.
Pada Kamis, 25 Oktober 2018, pembukaan karantina ini dihadiri oleh Budi Setiawan, yang merupakan ketua MDMC PP Muhammadiyah. Budi mengatakan, dirinya dan juga MDMC Pusat, merasa gembira karena telah bekerjasama bersama Lazismu dan juga PeaceGeneration Indonesia dalam menyelenggarakan program Sekolah Cerdas 2.0. Ia mengharapkan, dari program ini bisa menghasilkan para pelopor kesiapsiagaan bencana alam dan sosial.
“Kita berada di wilayah ring of fire, yang selain alamnya indah, juga itu rawan terjadi bencana alam. Selain itu, bencana sosial seperti tawuran dan bullying juga menjadi masalah kita bersama. Semoga dengan diadakannya Sekolah Cerdas 2.0 ini bisa melahirkan pelopor kesiapsiagaan bencana alam dan sosial,” ungkap Budi.
Selain itu, dalam pembukaan hadir juga Eric Lincoln, yang merupakan Co-Founder PeaceGeneration Indonesia. Eric menyampaikan semenjak berdirinya, hubungan antara PeaceGeneration Indonesia dengan Muhammadiyah sangatlah kuat. Muhammadiyah merupakan salah satu partner terbaik PeaceGeneration Indonesia.
“PeaceGeneration Indonesia, semenjak lahirnya, sangat kuat hubungannya dengan Muhammadiyah. Muhammadiyah merupakan salah satu partner terbaik. Semoga dengan program Sekolah Cerdas ini, yang bekerjasama dengan Lazismu dan juga MDMC, bisa semakin menguatkan hubungan itu. Juga, semoga dari acara ini bisa semakin melahirkan lebih banyak agen perdamaian di beberapa daerah di Indonesia yang siap siaga terhadap bencana alam dan sosial,” ujarnya.
Pada tahun 2018 ini, Sekolah Cerdas (Sekolah Cerdas 2.0) akan dilaksanakan di lima daerah, yang telah dipertimbangkan secara aspek alam dan sosialnya. Daerah-daerah itu adalah Maluku, NTT, Surabaya, Yogyakarta, dan Cianjur.
Waktu pelaksanaan Sekolah Cerdas 2.0 dibagi menjadi tiga batch. Batch pertama dilaksanakan pada 1 November 2018-31 Januari 2018. Batch kedua 1 Februari 2019-30 April 2019, sedangkan Batch ketiga dilaksanakan pada 1 Mei 2019-31 Juli 2019. (ribas)
Baca juga :
Mari Membangun Lingkungan Baik Bersama Sekolah Cerdas 2.0
Sekolah Cerdas, Padukan Prinsip Perdamaian dan Penanggulangan Bencana Universal
Cetuskan Sekolah Cerdas, MDMC Jateng Lahirkan Terobosan Baru Resolusi Konflik