JAKARTA, Suara Muhammadiyah– Lembaga Penanggulangan Bencana/Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah meraih dua penghargaan dalam jangka waktu seminggu. Setelah sebelumnya dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Ormas Terbaik dalam Penanggulangan Kebencanaan tahun 2018, kali ini MDMC diganjar penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas dukungannya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada korban bencana gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Anugerah itu diterima Ketua Divisi Pengurangan Risiko dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah, Budi Santoso. “Alhamdulillah, kembali MDMC mendapat penghargaan atas kerja kemanusiaan kita di NTB. Bekerja dalam komando poskor MDM , tim medis Muhammadiyah mendapat penghargaan dari Menteri Kesehatan RI. Terimakasih kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), seluruh Direktur RS Muhammadiyah dan Aisyiyah, Dekan Fakultas Kedokteran PTM, Pimpinan STIKES Muhammadiyah-Aisyiyah dan seluruh relawan Medis atas support sumber dayanya,” tutur Budi.
Budi Santoso juga berterima kasih kepada Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) sebagai mitra kerja MDMC. Di bawah One Response Muhammadiyah, MDMC dan Lazismu seluruh Indonesia bahu-membahu dalam memberikan pelayanan terbaik bagi segenap korban bencana. Penghargaan ini diharapkan memicu semangat seluruh relawan untuk terus mengabdi pada kemanusiaan.
Senada, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan berharap supaya penghargaan ini semakin mendorong MDMC dan semua unitnya untuk lebih bekerja keras dalam setiap bencana. Budi berharap semua jajaran dan relawan di lembaga yang masih muda ini untuk tidak cepat puas, melainkan terus berbenah diri untuk mencapaim kualitas terbaik.
“Kita masih perlu untuk melakukan penataan organisasi, serta terus memperkuat jaringan dengan beberapa pihak untuk bisa memaksimalkan peran kita dalam pelayanan dan penanganan kebencanaan,” tuturnya. Budi mengingatkan bahwa bencana bisa datang kapan saja dan di mana saja, maka tugas semua pihak untuk terus mempersiapkan mitigasi dan mengurangi dampaknya.
Menurut Budi, MDMC membawa misi kemanusiaan universal sebagaimana dirumuskan dalam asas Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) di masa Kiai Sudja. “Setiap menjalankan tugas, diniatkan karena Allah dan memang sudah tugas sebagai hamba untuk saling tolong-menolong,” tutur Budi Setiawan. (ribas/ppm)