• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 14, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Jawaban Kiai Dahlan Ketika Agus Salim Bicara Politik di Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
6 Januari, 2021
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Agus Salim Bicara Politik di Muhammadiyah

Ketika Agus Salim Bicara Politik di Muhammadiyah

Share

Jawaban Kiai Dahlan Ketika Agus Salim Bicara Politik di Muhammadiyah

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah-Sesi terakhir Konsolidasi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 18 November 2018, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan tentang pentingnya menjaga nilai-nilai yang diwariskan para pendiri dan pendahulu Muhammadiyah.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Haedar menceritakan beberapa hal yang perlu dicontoh. Di antaranya terkait dengan sikap kiai Dahlan. Seminggu sebelum kiai Dahlan wafat, beliau sakit keras. Para dokter meminta beliau untuk istirahat total dan tidak boleh menerima tamu. Bahkan sejak sebulan sebelumnya, dokter telah meminta beliau istirahat. Namun, kiai Dahlan tidak mau istirahat. Kata beliau, “Jika saya hentikan pekerjaan ini atau istirahat sekarang, maka beratlah tanggung jawab para penerus saya.”

Padahal seharusnya sudah cukup banyak hal yang telah beliau lakukan. Namun, kiai Dahlan merasa perlu untuk terus berjuang bagi Muhammadiyah. “Ini menjadi value atau nilai-nilai dasar dari Muhammadiyah,” tutur Haedar Nashir.

Nilai lainnya adalah tentang pentingnya menjaga Muhammadiyah supaya tidak terkontaminasi politik praktis. Tahun 1918 [versi KH Suprapto tahun 1921], sempat ada perdebatan antara Kiai Dahlan dan Haji Agus Salim yang ketika itu sudah aktif di Sarekat Islam (SI). Agus Salim yang pernah menjadi anggota Muhammadiyah dalam forum itu mengajak Muhammadiyah untuk mengubah bentuk orientasi gerakan menjadi partai politik seperti SI.

Dengan retorikanya yang bagus, Agus Salim hampir bisa mempengaruhi para peserta sidang. Wajah Kiai Dahlan tampak menunjukkan ketidaksetujuannya. Sampai-sampai beliau menggebrak meja. Kiai Dahlan lantas menjawab seluruh argumen Agus Salim dengan jawaban retoris, “Apakah Muhammadiyah itu? Apakah gerakan Islam itu? Apakah yang kita lakukan ini, untuk apa dan mengapa?”

Kiai Dahlan menolak untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan politik. Padahal ketika itu, SI sedang berjaya dan menjadi role model bagi gerakan modern. Kiai Dahlan kukuh supaya Muhammadiyah tetap pada jalurnya sebagai gerakan kultural, yang tidak memainkan peran politik praktis. Namun, bisa memainkan peran yang jauh lebih besar dari partai politik.

“Poin ini menjadi penting dalam gerakan kemuhammadiyahan kita. Nilai dasar ini tidak boleh hilang dari kita. Jati diri harus terus diperhatikan. Jangan tergopoh-gopoh ketika menghadapi persoalan,” kata Haedar.

Haedar mengajak semua warga Muhammadiyah menyadari potensi dan posisi Muhammadiyah. “Kekuatan kita bukan hanya fisik dan tidak tiba-tiba. Kalau kita kumpulkan semuanya yang kita miliki, kita lebih dari parpol, lebih dari ormas. Bahkan, kita bagaikan negara dalam negara,” ulasnya.

Terakhir, Haedar mengingatkan tentang kisah terkenal dari Abu Nuwas yang mencari barang hilang. Meskipun barangnya hilang di dalam rumah, Abu Nuwas mencari di luar rumah dengan alasan karena di dalam rumah gelap. Dari kisah itu, kita belajar: Kalau Anda hilang sesuatu barang di dalam, jangan mencari barang hilang itu di luar, hanya karena di dalam gelap. (ribas)

Tags: Agus SalimHaedar NashirKiai Ahmad Dahlanmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Meneguhkan Karya Nyata, Kader IPM Lamongan Launching Buku dalam Muktamar XXI

Meneguhkan Karya Nyata, Kader IPM Lamongan Launching Buku dalam Muktamar XXI

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In