SURAKARTA, Suara Muhammadiyah-peringati hari jadinya yang ke-2, Pusat Data Penelitian dan Pengembangan Suara Muhammadiyah (Pusdalitbang SM) mengadakan pameran yang diadakan di gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (18/11).
Dalam pameran kali ini, Pusdalitbang SM memamerkan foto kuno pergerakan Muhammadiyah dari AUM dan Muhammadiyah dari berbagai daerah masa tempo Dulu. Ada beberapa kategori yang dipamerkan, kategori tokoh, kategori Ahmad Dahlan, kategori Nyai Walidah dan pergerakan perempuan, kategori Muktamar, dsb.
Pameran kali ini merupakan gagasan langsung dari Suara Muhammadiyah khususnya Pusdalitbang SM dan gagasan ini sangat disambut baik oleh PP Muhammadiyah. “Kami menyambut baik gagasan cerdas dari Suara Muhammadiyah untuk mememarken koleksi Foto-foto lama. Ini merupakan aset yang mahal. Koleksi ini menjadi gambaran Muhammadiyah dari masa masa” tutur Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
Tujuan dari adanya pameran ini menurut Isngadi sebagai Manajer Pusdalitbang SM untuk memperkenalkan betapa muhammadiyah sudah kaya sejak dulu.”Muhammadiyah sejak dulu merupakan organisasi yang kaya. Kaya disini dalam artian kaya inspirasi, kegiatan dan program, walaupun dengan segala keterbatasannya” ungkap Isngadi.
Harapan dengan diadakannya pameran ini disampaikan oleh Deni Asy’ari, Pemimpin Suara Muhammadiyah, agar nantinya Pusdalitbang lebih kaya data Sejarah Muhammadiyah lagi. “Harapan agar dimasa yang mendatang data-data Muhammadiyah di Pusdalitbang semakin banyak. Jadi kami harapkan pula untuk semua warga Muhammadiyah yang memiliki data lama bisa disalurkan ke Pusdalitbang SM” ajak Deni.
Disamping kegiatan pameran, Pusdalitbang SM melaunching buku “Muhammadiyah Dalam Narasi Foto Tempo Doloe”. Proses launching, dilakukan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir disela-sela kegiatan konsolidasi Muhammadiyah.
Buku ini menurut Isngadi, Manajer Pusdalitbang SM merupakan rekam jejak 106 tahun persyarikatan yang telah dinarasikan.
Sedangkan tujuan penerbitan buku ini menurutnya sebagai bagian dari SM, merawat dan mengembangkan data sejarah persyarikatan.
“buku ini bagian dari cara SM merawat dan mengembangkan data sejarah persyarikatan”, tuturnya.
Lebih lanjut Isngadi mengatakan, pada tahap selanjutnya buku ini akan diperkaya dan disempurnakan lagi, sehingga lebih lengkap. (WCM)