SLEMAN, Suara Muhammadiyah — Presiden Joko Widodo mengunjungi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, pada Kamis, 6 Desember 2018. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau perkembangan kampus yang dikelola oleh organisasi perempuan. Presiden meninjau beberapa ruang terapi dan fasilitas yang dimiliki oleh satu-satunya kampus yang diselenggarakan oleh perempuan ini.
“Unisa ini memiliki sebuah kekhasan. Saya melihat dosennya 80 persen adalah perempuan-perempuan yang mandiri dan pandai, sehingga saya kira mengajar kepada anak didiknya juga lebih mudah. Saya lihat mahasiswanya juga sebagian besar perempuan sehingga ada kesinambungan antara dosen dengan mahasiswanya,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden juga mengapresiasi langkah Unisa dalam melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia para mahasiswanya. Menurut Presiden, Muhammadiyah memang memiliki fokus pada pengembangan SDM. Hal itu menjadi proses panjang yang terus digeluti oleh Muhammadiyah. Semisal madrasah Muallimin dan Muallimaat yang sudah memasuki usia lebih dari seabad.
Muhammadiyah, kata Presiden, juga cepat merespon perkembangan zaman. Hal itu dilihat Presiden dari beragamnya pilihan jurusan di Unisa yang menunjukkan bahwa perguruan tinggi ikut memfasilitasi kebutuhan zaman yang telah berubah. “Kekuatan seperti ini nantinya menjadi sebuah peran sentral bagi pembangunan Sumber Daya Manusia,” tukas Presiden Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa dirinya dan Presiden Jokowi sempat mendiskusikan beberapa hal pada kesempatan kunjungan kerja ke Unisa tersebut. Terutama terkait dengan pengembangan SDM dan rintisan program vokasi di Unisa. (ribas)