YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menutup tahun 2018, genap sudah 58 tahun Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mencerdaskan bangsa sekaligus menjadi satu dari sekian banyak pusat-pusat keunggulan Muhammadiyah di penjuru tanah air.
Dalam resepsi milad yang diselenggarakan pada Sabtu (29/12) di auditorium lantai 9 UAD kampus 4, hadir Mendikbud Muhadjir Effendi juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Haedar sendiri berharap UAD sebagai perguruan tinggi muhammadiyah yang diperhitungkan, mampu menjadi pusat riset yang berkualitas. “Termasuk juga membuat rancangan bangun riset yang berkaitan dengan peran-peran Muhammadiyah,” tukasnya.
Sejalan dengan itu, Rektor UAD Kasiyarno dalam Laporan Tahunan Rektor yang telah dibacakan sebelumnya menerangkan bahwa saat ini UAD telah memiliki pusat riset unggulan yaitu Center for Integrated research and Innovation (CIRNOV) yang bergerak di bidang teknologi senjata rudal. Sebelumnya, rudal kaliber 70 yang dirancang oleh CIRNOV telah berhasil diujicoba tembak tahun lalu, kemudian disempuranakan dan uji fungsi tahun ini bersama Dislitbang TNI AD.
“Ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menguasai teknologi ini. padahal teknologi ini memiliki tingkat kesulitan tinggi,” kata Kasiyarno mengutip pernyataan Kadislitbang TNI AD Brigjen Mulyo Aji sebelumnya.
Kasiyarno menjelaskan bahwa saat ini UAD melalui perusahaan baru milik UAD yaitu PT Adi Multi Teknologi bersama sejumlah mitranya, sudah berada dalam tahap memproduksi rudal tersebut. Pengembangan teknologi ini sendiri didukung oleh PT Pindad, TNI AD, Kemenkeu RI, juga Kemenristek Dikti yang secara keseluruhan mencapai total sebanyak 10 miliar.
“Rudal ini akan digunakan untuk latihan prajurit sehingga pelatihan angkatan bersenjata bisa lebih intensif. Dengan kemampuan menyediakan sarana pelatihan secara mandiri untuk kebutuhan pertahanan ini maka harapannya dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa,” jelas Kasiyarno.
Selain pusat riset unggulan tersebut, UAD juga menunjukkan banyaknya prestasi serta capaian yang diraihnya dalam beberapa tahun terakhir. Dari banyaknya prestasi yang diraih oleh mahasiswanya, UAD berhasil menempati posisi ke 49 dalam pemeringkatan berbasis Sistem Informasi Manajemen Peringkatan Bidang Kemahasiswaan (Simkatmawa) milik Kemenristekdikti, setelah sebelumnya, di tahun 2017 UAD masih berada di peringkat 84.
Hal tersebut juga ditunjang dengan dukungan besar yang dibuktikan oleh peningkatan sarana prasarana yang dilakukan secara berkesinambungan juga jumlah alokasi dana penelitian ataupun pengabdian masyarakat yang dialokasikan oleh UAD. “Belakangan UAD juga berhasil mendapatkan hibah di bidang pengembangan entrepreneurship dari Erasmus+ sebesar 1.2 miliar bersama empat universitas mancanegara.”
Saat ini, UAD juga sedang melakukan finalisasi pembangunan gedung perkuliahan 10 lantai di kompleks kampus utama yang disusul dengan pembangunan Laboratorium Terpadu juga Gedung fakultas Kedokteran dengan 7 lantai. Di waktu yang sama, dengan dukungan pemerintah melalui Kemendikbud RI, sedang dilakukan pembangunan Museum Muhammadiyah di kompleks yang sama yang nantinya pengelolaannya oleh PP Muhammadiyah akan diserahkan kepada UAD.
Keberadaan Muhammadiyah ini dikatakan oleh Mendikbud Muhadjir sangat penting mengingat peran Muhammadiyah yang juga sentral dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. “Jangan sampai para siswa gak tau asal usul dan perkembangan civil society terbesar di negeri ini.” (Th)