• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Etos Muhammadiyah itu Beramal dan Taawun

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
21 Januari, 2019
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
1
Share

GRESIK, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menghadiri resepsi milad ke-106 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik pada Ahad, 20 Januari 2019, bertempat di lapangan SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik.

Haedar menyampaikan tausiyah tentang makna ta’awun untuk negeri yang menjadi tema milad Muhammadiyah ke-106 secara nasional. Menurutnya, prinsip taawun atau saling tolong-menolong untuk kebaikan bersama, telah dipraktekkan oleh Muhammadiyah dalam aksi nyata. Muhammadiyah ikut serta membangun negeri dengan jargon itu.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Belakangan, Muhammadiyah memiliki beberapa desa binaan, salah satunya di Papua. Muhammadiyah melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap suku Kokoda di Papua Barat. Sebelumnya, suku asli Papua ini hidup nomaden dan tidak mempunyai lahan. Muhammadiyah hadir memberikan lahan, mengusahakan rumah untuk tempat tinggal, mendirikan lembaga pendidikan, memberikan modal hidup, hingga mengajari cara bertani.

Parakti ini merupakan wujud dari taawun untuk bangsa. “Kalau kita berta’awun, nilai berkahnya akan kembali kepada kita, spirit ta’awun harus dipraktekkan dengan siapa pun tanpa pandang bulu. Karena pada dasarnya, ta’awun merupakan ajaran inklusinya agama Islam,” tutur Haedar.

Menurutnya, Persyarikatan Muhammadiyah telah mengemban tugas mulia, meskipun terkadang berat. “Karena kita di Muhammadiyah harus menjadi pelaku dakwah, mengajak pada Islam, mengajak pada segala macam kebaikan di muka bumi ini, kemudian mencegah dari yang munkar,” ungkapnya.

Haedar menegaskan, amar makruf nahi munkar itu sama susahnya, sehingga jangan membanding-bandingkan. Di saat tertentu, amar makruf yang mungkin parsial, lebih mudah. Namun ketika harus melakukan nahi munkar yang struktural, akan lebih susah. Demikian juga sebaliknya.

“Ketika nahi munkarnya hal yang kecil, melarang orang buang sampah di sembarangan itu kan mudah. Tapi ketika amar makruf yang bersifat struktural, menegakkan kebaikan dalam sistem ketatanegaraan misalkan, itu kan tidak gampang,” ulasnya. Oleh karena itu, segenap kader Muhammadiyah harus punya keteguhan niat dan dilakukan secara bersama.

Seluruh warga Muhammadiyah, kata Haedar, harus terus membesarkan dan membangun Muhammadiyah itu. Semua itu membutuhkan dorongan dari dalam diri. “Hanya orang-orang yang punya kesadaran ilmu, kesadaran iman, dan kesadaran rasional yang mampu untuk membesarkan Muhammadiyah,” ujarnya.

Dalam membesarkan Muhammadiyah, tujuan akhirnya adalah agar menjadi orang-orang yang beruntung, menang, bahagia di dunia dan akhirat. “Seluruh yang kita kerjakan untuk Muhammadiyah, insyaallah membawa pada amal saleh dan pahala kita di yaumul akhir. Dan itulah etos Muhammadiyah,” tukasnya.

Haedar mengingatkan supaya segenap warga Muhammadiyah ikut menjaga Muhammadiyah. “Muhammadiyah dapat besar seperti saat ini karena merawat kebersamaan. Kebersamaan adalah kekuatan kita, sehingga kebersamaan yang sudah terbentuk ini jangan sampai rusak karena kepentingan sesaat,” tegasnya.

Haedar Nashir menandatangani prasasti pembangunan gedung sekolah Muhammadiyah (Foto: ppmuh)
Haedar Nashir menandatangani prasasti pembangunan gedung sekolah Muhammadiyah (Foto: ppmuh)

Dalam kesempatan itu, Haedar Hashir didampingi ketua PWM dan PDM turut menandatangani lima prasasti pembangunan gedung sekolah Muhammadiyah di Gresik, di antaranya SD Muhammadiyah 3 Gresik, SD Muhammadiyah Driyorejo Gresik, SD Alam Muhammadiyah Kedanyang, SMP Muhammadiyah 13 Campurejo, SMA Muhammadiyah 10 Gresik, dan SMK Muhammadiyah 5 Gresik. (ribas/ppmuh)

Baca juga: 

Pidato Milad 106 Tahun Muhammadiyah Taawun untuk Negeri

Milad 106, Haedar Nashir: Taawun itu al-Maun

Milad-106, Haedar Nashir: Muhammadiyah Perlu Revitalisasi dan Percepatan Kualitas

Tags: Haedar Nashirmuhammadiyahta'awun
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Duta Kejujuran SD Muh Miliran

Duta Kejujuran SD Muh Miliran

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In