Ekspedisi Zakat: Lazismu Sasar Pulau Terpencil di Seram Bagian Barat

Ekspedisi Zakat: Lazismu Sasar Pulau Terpencil di Seram Bagian Barat

Ekspedisi Zakat (Dok Lazismu)

MALUKU, Suara Muhammadiyah – Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) kembali akan menggelar ekspedisi zakat bagian keenam dan ketujuh pada tanggal 24 hingga 27 Januari 2019 di dua titik kegiatan, yakni di pulau Buano dan pulau Kelang, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Dalam ekspedisi sebelumnya, program ini telah mencakup beberapa pulau yang ada di Maluku, diantaranya Pulau Haruku, Pulau Seram, dan Pulau Saparua.

Sekretaris Lazismu PP Muhammadiyah Mahli Zainuddin menyatakan, format aktivitasnya yakni bidang kesehatan dalam bentuk layanan pemeriksaan kesehatan, promosi kesehatan dan pengobatan masyarakat masal. Sementara dalam bidang pendidikan dicanangkan program Save Our School (SOS), yakni memberikan bantuan-bantuan bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan.

“Selain itu Lazismu juga melakukan program bantuan sekolah, kita mem-follow up pembangunan sekolah Muhammadiyah yang ada di sana, yang kita sebut sebagai laskar pelangi dari Maluku,” jelas Mahli ketika ditemui pada Kamis (24/1).

Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Kantor Layanan Lazismu Klinik Apung Said Tuhuleley Maluku turut melakukan pemberdayaan bagi petani dan juga nelayan.

Mahli juga menuturkan alasan Lazismu memilih kegiatan di dua titik lokasi tersebut. Hal ini dikarenakan kondisi masyarakat di dua pulau tersebut cukup memprihatinkan, baik dari segi ekonomi, maupun fasilitas umum.

“Masih banyak masyarakat yang membutuhkan sentuhan pemberdayaan, khususnya karena yang bermata pencaharian sebagai petani di dua pulau tersebut sangat tinggi, namun tingkat produksi masih rendah, ” jelas Mahli.

Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga berharap kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. “Kedepan kami sudah merancang program ekspedisi zakat untuk Maluku ini selama 1 tahun. Harapannya, kapal klinik ini nantinya akan lebih banyak berlayar daripada berlabuh,” pungkas Mahli.

Sekadar diketahui, Klinik Apung Said Tuhuleley yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari tahun 2017 lalu ini telah difungsikan untuk memberikan pelayanan kesehatan di kawasan 3T, khususnya di daerah pedalaman Maluku yang masih minim akan akses kesehatan. Dan pada program ekspedisi zakat, klinik apung ini telah difungsikan untuk membawa barang bantuan dan juga mengangkut tim medis ke daerah pedalaman Maluku. (lazismu/rbs)

Exit mobile version