Peletakan Batu Pertama dan Penggalangan Dana Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Sleman

SLEMAN, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman menggelar Pengajian Akbar dalam rangka Peletakan Batu Pertama dan Penggalangan Dana Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Sleman. Rumah Sakit yang mengusung motto CERDAS (Cepat, Empati, Ramah, Dedikasi, Agamis, Sehat) ini berada di Dusun Sawahan, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

Ketua Panitia Pembangunan, Abdul Kadir mengatakan bahwa pembangunan RS PKU Muhammadiyah Sleman ini adalah hasil rekomendasi Musyawarah Daerah (Musyda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman di Prambanan beberapa tahun lalu dan akan diwujudkan dalam periode ini. “Sekarang kita mulai pembangunan, dengan bantuan Bapak dan Ibu sekalian, semoga tahun ini bisa segera selesai,” harapnya.

Acara Peletakan Batu Pertama yang dihadiri oleh Bupati Sleman beserta wakilnya, Sri Purnomo dan Sri Muslimatun beserta Forkompimda Kabupaten Sleman, DPD RI M Afnan Hadikusumo, Camat Sleman, Kepala Desa Pandowoharjo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Sleman, dan beberapa undangan lainnya ini diisi juga dengan Pengajian Akbar oleh Ketua PDM Kendal, Jawa Tengah, KH Muslim Rahmadi.

Dalam pengajiannya, Ketua PDM Kendal, KH Muslim Rahmadi, menanamkan semangat dan optimisme kepada jamaah yang hadir bahwa keinginan PDM Sleman membangun RS PKU Muhammadiyah Sleman akan segera terwujud. “Ora nduwe duwek kok wani mbangun Rumah Sakit. Itu namanya nekat. Nekat fii Sabilillah,” ungkapnya.

Pengajian Akbar adalah salah satu cara efektif digunakan untuk menggalang dana dari jamaah Muhammadiyah. Di zaman Rasulullah dulu, kalau butuh dana selalu mengadakan Pengajian Akbar, dengan lantang Rasul berkata bahwa Islam butuh dana. Beberapa sahabat mengacungkan jari pertanda menyumbangkan harta yang dimilikinya. Inilah gambaran orang-orang yang ingin masuk Surga.

“Oleh karena itu, PDM Sleman menghadirkan Bapak dan Ibu semua, matur nuwun, kita harus tahu kenapa kita disini,” ujarnya.

Di akhirat nanti banyak orang yang menyesal, karena selama hidup di dunia waktu yang diberikan tidak digunakan sebaik-baiknya. Harta tidak akan dibawa mati. Bagaimana caranya agar harta kita bawa mati? “Ayo panitia kotak infaqnya bawa sini, saya pengen tahu,” lanjutnya. Ketua PDM Kendal ini lantas mengambil salah satu kontak infaq yang telah beredar di jamaah. “Ini punya siapa? Rp. 2.000,-. Punya siapa?” kelakar KH Muslim Rahmadi. “Pengumuman! Harga tiket masuk Surga seharga Rp. 2.000,- ditarik dari peredaran. Harga toilet saja Rp. 2.000,-“

Selain Pendidikan, Kabupaten Sleman dikenal sebagai Kota Kesehatan karena jumlah Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Sleman sebanyak 28 unit,  baik milik Pemerintah maupun Swasta.

“Selain masalah pendidikan, Kabupaten Sleman juga memprioritaskan masalah Kesehatan,” ujar Bupati Sleman, Sri Purnomo. Maka dengan adanya RS PKU Muhammadiyah Sleman ini, Sri Purnomo berharap dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman.

“Semoga pembangunannya cepat selesai dan bisa segera melayani masyarakat Sleman,” ungkapnya. (AK)

Exit mobile version