BENGKULU, Suara Muhammadiyah – Sore di sela-sela istirahat sidang komisi Tanwir, Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini meluangkan waktu untuk berkunjung ke Bazzar dan melihat pameran sejarah Suara Muhammadiyah (SM) di sekitar area Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu (16/2).
Dalam kegiatan santai tersebut, Haedar dan istrinya, Noordjannah, menyapa anak-anak muda dan pengunjung Bazzar. Kepada kaum milenial Haedar berpesan, agar anak muda memiliki kecintaan terhadap buku. “Anak muda harus cinta buku, anak milenial harus cinta ilmu,” pesannya.
Terutama, Ketum Muhammadiyah ini menggarisbawahi, membaca buku-buku sejarah. “Membaca sejarah akan memantapkan jati diri kita,” ucap Haedar.
Bersamaan dengan itu, di arena Bazzar sedang dibedah buku Napak Tilas Sejarah Muhammadiyah Bengkulu karya Salim Bella Pili dan Hardiansyah. Buku ini, kata Syaifullah, disiapkan sebagai buah tangan bagi peserta Tanwir.
Secara terang dan dalam, kedua penulis ini menjelaskan beberapa hal penting dari karya mereka itu. Di antaranya tentang kiprah dan perjuangan Fatmawati dari Muhammadiyah untuk bangsa dan negara. Begitu pula sosok Soekarno sebagai Presiden pertama Indonesia yang pernah menjadi Ketua Mejelis Pendidikan dan Penbelajaran di Bengkulu. (gsh).