BENGKULU, Suara Muhammadiyah – Dalam penutupan Tanwir Muhammadiyah Bengkulu (Ahad 17/2/19), Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menghimbau agar seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah, dari Pimpinan sampai Anggota, menjadi pelaku-pelaku pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Delapan poin (Risalah Pencerahan) buah pemikiran Muhammadiyah sudah disampaikan, karenanya pimpinan dan anggota Muhammadiyah harus jadi pelaku pencerahan,” himbaunya.
Tidak hanya itu, melalui pidato singkatnya Haedar juga mengingatkan kepada seluruh keluarga besar persyarikatan untuk mengindahkan dua pesan KHA Dahlan, Sang Pencerah pendiri organisasi Islam modern ini.
Pertama, tidaklah engkau melibatkan diri dalam perebutan sesuatu apalagi sampai bertengkar dan saling bermusuhan. Sebab yang demikian menjauhkan diri dari keberkahan.
Kedua, menjaga dan memelihara Muhammadiyah bukan perkara mudah, karenanya aku (KHA Dahlan) berdoa kepada Allah agar persyarikatan senantiasa diridhai-Nya. Berkat dan keridhaan Allah agar Muhammdiyah tetap maju bagi masyarakat dan umat manusia sepanjang sejarah.
Sementara, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya menyampaikan, bahwa apa yang telah dirumuskan Muhammadiyah lewat Risalah Pencerahan merupakan keputusan yang disusun secara logis dengan akal yang sangat sehat. “Tinggal bagaimana kemudian ini (Risalah Pencerahan) diimplementasikan,” pesannya.
Hal lain disampaikan oleh Ketua PWM Bengkulu Syaifullah, khusnya tentang kebanggaan masyarakt bengkulu atas diselenggarakanya Tarwir di bumi Raflesia tersebut. “Kehadiran semuanya adalah kehormatan bagi kami (warga Bengkulu),” ucap Syaifullah. (gsh)