KLATEN, Suara Muhammadiyah-Salah satu ajaran yang terpenting dari Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah adalah tentang pentingnya peduli terhadap anak yatim piatu. Saking pentingnya, Kiai Dahlan mengajar surat Al Maun berkali-kali sampai santrinya bosan. Kemudian Kiai Dahlan memerintahkan kepada santrinya untuk mengamalkan surat tersebut dengan menyantuni anak yatim, fakir dan miskin di lingkungan sekitarnya.
Ajaran tersebut sampai sekarang diamalkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Tak hanya secara organisasi, tetapi juga secara individu oleh warga Muhammadiyah.
Adalah Ifan Rivai Ghazali (46), warga Muhammadiyah dan pengusaha toko pakaian Swalayan Leo di Jatinom Klaten, yang mengadakan program mempertemukan harapan janda duda sekaligus santunan anak yatim setiap Ahad Wage sebulan sekali bekerjasama dengan PCM Jatinom.
“Tujuan program ini untuk mempertemukan harapan antara janda duda dan mengentaskan anak yatim dengan jalan menikahkan orang tuanya,” ujar Ifan seusai memberikan santunan kepada 132 yatim dari 3 kecamatan di rumahnya kawasan pasar Gabus Jatinom.
“Alhamdulillah sudah ada 3 pasangan suami Istri dulunya janda duda yang anaknya kita santuni. Bahkan saya berencana untuk mengadakan nikah masal gratis”, ujar Ifan menambahkan.
Program ini mendapat apresiasi. “Program ini unik karena tak hanya menyantuni anak yatim tapi juga mempertemukan jodoh bagi orangtuanya, ujar Faozan Amar, sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah, sesuai memberikan taushiyah dalam acara tersebut, Ahad, (10/2/2019). Sehingga dengan menikahkan orang tuanya, maka anak tersebut memiliki orang tua asuh lagi. (FA)