Islam dan Pelestarian Lingkungan

penanaman pohon

Foto Dok Ilustrasi

Oleh: Athiful Khoiri

Assalaamu’alaikum Wr Wb

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ،

Kaum Muslimin, Jama’ah Shalat Jum’at yang Dirahmati Allah,

Sungguh kita bersyukur kehadirat Allah Swt., atas perkenan-Nya, kita masih diberikan nikmat untuk menjalankan shalat Jum’at pada hari ini dalam keadaan sehat tanpa kendala apapun.

Shalawat salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang telah berjuang empat belas abad lampau guna memberi pencerahan dan pembebasan umat manusia dari jalan gelap menuju yang terang benderang, dengan datangnya Islam.

Kaum Muslimin, Jama’ah Shalat Jum’at yang Berbahagia,

Masalah lingkungan di tanah air menjadi masalah yang pelik. Pencemaran udara, banjir, gempa bumi, longsor, dan sebagainya menimpa kita belakangan ini. Seperti halnya beberapa bulan terakhir, banyak bencana yang melanda Indonesia, dan mengakibatkan ribuan korban jiwa meninggal, luka-luka, serta rusaknya infrastruktur prasarana kehidupan. Sebagian besar masalah lingkungan lebih banyak disebabkan ulah manusia sendiri. Allah Swt. berfirman.

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” QS. Ar-Rum: 41.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Timbulnya kerusakan lingkungan hidup di bumi akan berdampak serius terhadap kehidupan, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Oleh karenanya, sebagai Muslim hendaklah kita menyadari, dan turut bertanggungjawab terhadap permasalahan nasional ini.

Dalam Alquran, Allah Swt. menyinggung keberadaan bumi sebagai ciptaan-Nya, tidak kurang dari 461 kali kata ardh (bumi) diulang dalam Kitab Suci. Diantaranya agar manusia dilarang melakukan kerusakan di muka bumi.

 ۚ وَيَسۡعَوۡنَ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَسَادٗاۚ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ ٦٤

“..dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” Q.S. Al-Maidah; 64

Dalam menghadapi masalah kerusakan lingkungan hidup akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab, marilah kita kembali merenungkan tuntunan Islam yang telah digariskan Alquran dan Alhadits. Dalam Al-Maidah: 64 diatas, Allah memerintahkan kita agar menjadi manusia yang bertaqwa dan berbuat kebaikan serta tidak melakukan kerusakan di muka bumi. Sedangkan dalam Hadits, Rasulullah Saw bersabda.

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ

“Sesungguhnya Aku diutus tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia,” HR. Hakim.

Dari hadits tersebut kita memahami, bahwa seorang Muslim dituntut memiliki akhlak dan pribadi mulia. Dalam Islam, akhlak mempunyai pengertian luas, yaitu menyangkut hubungan baik antara Allah Swt., diri sendiri, sesama manusia, dan alam sekitar, baik hewan, tetumbuhan, dan lingkungan tempat tinggal.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at yang Berbahagia,

Muhammadiyah melalui Muktamar ke-44 Tahun 2010 telah merumuskan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) yang salah satu poinnya tentang melestarikan lingkungan. Pertama, lingkungan hidup sebagai alam sekitar dengan segala isi yang terkandung didalamnya merupakan ciptaan dan anugerah Allah yang harus diolah/dimakmurkan, dipelihara, dan tidak boleh dirusak.

Kedua, setiap Muslim khususnya warga Muhammadiyah berkewajiban untuk melakukan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, sehingga terpelihara proses ekologis yang menjadi penyangga kelangsungan hidup, terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan berbagai tipe ekosistemnya dan terkendalanya cara pengelolaan sumber daya alam. Sehingga terpelihara kelangsungan dan kelestariannya demi kemaslahatan, kebahagiaan, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup manusia dan keseimbangan sistem kehidupan di alam raya ini.

Ketiga, setiap Muslim khususnya warga Muhammadiyah dilarang melakukan usaha dan tindakan yang menyebabkan kerusakan lingkungan alam, termasuk kehidupan hayati seperti binatang, pepohonan, maupun lingkungan fisik dan biotik termasuk air laut, udara, sungai, dan sebagainya yang menyebabkan hilangnya keseimbangan ekosistem dan timbulnya bencana dalam kehidupan.

Keempat, memasyarakatkan dan mempraktikkan budaya bersih, sehat, dan indah lingkungan disertai kebersihat fisik dan jasmani yang menunjukkan keimanan dan keshalihan. Kelima, melakukan tindakan amar ma’ruf nahi munkar dalam menghadapi kezaliman, keserakahan, dan rekayasa serta kebijakan yang mengarah, mempengaruhi, dan menyebabkan kerusakan lingkungan dan tereksploitasinya sumber daya alam yang menimbulkan kehancuran, kerusakan, dan ketidakadilan dalam kehidupan.

Keenam, melakukan kerja sama dan aksi praksis dengan berbagai pihak baik, perseorangan, maupun kolektif untuk terpeliharanya keseimbangan, kelestarian, dan keselamatan lingkungan hidup, serta terhindarnya kerusakan-kerusakan lingkungan hidup sebagai wujud dari sikap pengabdian dan kekhalifaan dalam mengemban misi kehidupan di muka bumi ini untuk keselamatan hidup dunia dan akhirat. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ،

Kaum Muslimin, Jama’ah Shalat Jum’at yang Dirahmati Allah,

Marilah bermunajat kehadirat Allah Swt., mohon ampun serta mohon kekuatan lahir dan batin bagi keselamatan hidup kita dan lingkungan sekitar kita. 

اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،

 فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ، إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ،

 اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ!


Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo, Solokuro, Lamongan

 

Exit mobile version