Membangun Peradaban Bangsa Bersama IMM yang Berkarya Nyata

Membangun Peradaban Bangsa Bersama IMM yang Berkarya Nyata

 SURAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan Kota Surakarta menggelar acara Refleksi Milad IMM ke-55 pada hari Jumat 15 Maret 2019. Refleksi Milad ke-55 mengangkat tema “Membangun Peradaban Bangsa Bersama IMM yang Berkarya Nyata” . Refleksi ini merupakan bagian serangkain acara yang dilakukan dalam menyemarakkan MILAD IMM ke-55 yang terdapat berbagai agenda, dan dibuka dengan acara Refleksi tersebut. Acara berlangsung di Gedung PCM Kartasura sekitar pukul 16.00 sampai dengan selesai.

Dalam hal inipun Ketua Umum PC IMM ahmad Dahlan IMMawan Fahri menyampaikan dalam sambutannya “mengucapkan Milad IMM yang ke-55 sekaligus berpesan IMM sebagai organisasi berkarakter, dan bagaimana IMM telah hadir dalam mewujudkan perubahan berbangsa dan berkarya karena masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh generasi mudanya”

Tidak lupa turut hadir perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kartasura yang memberikan sambutan dan juga memotongan tumpeng sebagai simbol bahwa serangkaian Milad IMM ke-55 yang diadakan PC IMM Ahmad Dahlan Kota Surakarta resmi dibuka.

Dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa “ IMM harus menjadi penerus bangsa dan menjadi gerakan kemasyarakatan artinya IMM hadir di Masyarakat. Kami mengapresiasi, mensuport, dan menyambut baik setiap agenda PC IMM Ahmad Dahlan”

Acara diisi oleh Ketua Umum DPP IMM yaitu IMMawan Najih Prastiyo yang datang untuk memberikan refleksi milad IMM yang ke-55. Seluruh isi ruangan terpenuhi dengan hadirnya kader dan pimpinan dari cabang dan komisariat. Selain itu turut hadir DPD IMM Jawa Tengah delegasi dari PC IMM Ahmad Dahlan.

Penyampain dimulai dengan “kandungan QS An-Nisa : 9 bahwasanya kita dilarang untuk meninggalkan generasi yang lemah, di usia ke-55 tahun hendaknya kita mampu untuk membekali diri dan juga membekali kader untuk terus produktif. Ada 3 kemampuan yang harus dimiliki oleh kader IMM yakni dalam hal keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan. Selain itu disampaikan pula bahwa untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 maka sebagai seorang kader IMM kita perlu untuk menguasai pada ranah Teknologi, Interpreuner, dan Empati.”

Dengan begitu IMM dapat menjadi kader yang berilmu, berkarya, dan berdaya guna untuk agama dan bangsa. Selain itu kita dapat terhindar dari meninggalkan generasi yang lemah. Di Momentum ke-55 tahun ini hendaknya kita terus berintropeksi diri dan semangat dalam berfastabiqul Khairat. Acarapun diakhiri dengan sesi foto bersama.  (zia)

 

Exit mobile version