KULON PROGO, Suara Muhammadiyah-Siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah 1 Wonopeti Dusun Wonopeti Karangsewu Galur Kulon Progo mengikuti acara Camp Tahfidz, pada 15–16 Maret 2019.
Camp Tahfidz adalah sebuah kolaborasi antara perkemahan kepanduan Hizbul Wathan dengan pengembangan diri keagamaan yang di kemas secara kreatif dengan tujuan dan target tertentu yaitu penuntasan Tahfidz Al-Qur’an.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mensukseskan perda karakter Kabupaten Kulon Progo,” kata Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Wonopeti Alip Mulyono MSI, di sekolah tersebut, Jum’at (15/03/2019). Tentu tidak mudah untuk menghafal ayat suci Al Qur’an, perlu adanya keseriusan dan niat yang kuat dari dalam diri kita sendiri. Dia menjelaskan bahwa, hal tersebutlah yang harus di tanamkan kepada para peserta camp tahfidz sejak dini. Para guru juga harus kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran.
“Tahfidz merupakan bagian dari pendidikan pendidikan karakter religiusitas yang telah dicanangkan oleh bapak Bupati sejak 2015, dari dini siswa dituntut untuk hafal surat surat tertentu didalam Al Quran. Dengan itu siswa diharapkan dapat lebih mencintai Agama dan Tuhannya” demikian disampaikan Anjar Purwantari MSi selaku pengawas agama SD Kecamatan Galur.
“Dengan semakin banyaknya kegiatan kegiatan keagamaan yang terarah diharapkan akan semakin terwujud Galur sebagai serambi madinahnya Kulon Progo,” kata Sariman yang mewakili Bapak Camat Kecamatan Galur.
Dalam tahun pelajaran 2018/2019 ini, Camp Tahfidz SD Muhammadiyah I Wonopeti akan fokus pada Tahfidz QS. An-Naba’. Tentunya selain focus pada Tahfidz, Acara ini juga melatih kemandirian para peserta yang dikemas dalam acara perkemahan Jum’at dan Sabtu.
Sebelum pelaksanaan, peserta Camp Tahfidz mendirikan tenda terlebih dahulu di halaman sekolah. Dilanjutkan setelah sholat maghrib para peserta di kumpulkan di masjid sekolah untuk acara Camp Tahfidz 1 yang berisi pembelajaran tentang cara menghafal al-Qur’an secara klasikal dengan bantuan pembimbing. Hal ini akan menjadikan para peserta dengan mudah menghafal surat An-Naba’.
Sabtu pagi memasuki acara jelajah tahfidz, para peserta diajak jelajah dengan dibuatkan lima pos. Antara pos satu dengan pos lainya siswa wajib melalui rintangan yang telah disiapkan. Dalam setiap pos siswa diuji dengan pertanyaan untuk menguji hafalan yangtelah dipelajari. (rhom)