Pelatihan Kader Komunitas untuk Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Reproduksi

Pelatihan Kader Komunitas untuk Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Reproduksi

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta menggelar Pelatihan Kader Komunitas Program Peningkatan Akses Layanan Kesehatan Reproduksi bertempat di RS Asri Medical Center (AMC), Yogyakarta, Kamis (21/3).

Acara yang diikuti oleh 30 peserta kader ‘Aisyiyah, kader PKK, kader PAUD, kader NA, dan Karang Taruna di wilayah Wirobrajan dan Ngampilan ini digelar sebagai bagian dari pengembangan program PEKERTi (Peningkatan Kesehatan Reproduksi Terintegrasi). PEKERTi merupakan program kerjasama antara IPAS (Inisiatif Perubahan Akses Menuju Indonesia Sehat) dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang akan dilaksanakan di daerah kota Yogyakarta, Klaten, dan Ponorogo dengan menggandeng RS AMC, RSA (Rumah Sakit ‘Aisyiyah) Klaten, RSA Ponorogo serta puskesmas yang ada di sekitar lokasi rumah sakit.

Fitri Kamalia selaku koordinator IPAS ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa tujuan dari acara ini adalah memberikan pembekalan bagi para kader yang nantinya akan melakukan edukasi tentang kesehatan reproduksi (kespro) dan asuhan paska keguguran di komunitas-komunitas.

Pada saat sambutan, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY, Nur Rosyidah menyampaikan terimakasih atas semangat para peserta yang hadir dan berharap para peserta bisa mengikuti kegiatan dengan serius sehingga bisa melaksanakan kegiatan di komunitas dengan baik.

Tri Hastuti Nur Rochimah dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menyampaikan bahwa masih banyak problem terkait kesehatan reproduksi di Indonesia akan tetapi sayangnya akses atau layanan untuk kespro masih minim. Ia juga menyampaikan kekhawatirannya karena masih banyak pengetahuan terkait kespro yang minim dipahami oleh perempuan baik usia remaja maupun dewasa.

‘Aisyiyah menurut Tri sejak dulu sudah memiliki komitmen akan kesehatan masyarakat dan dilaksanakan secara nyata. “Muhammadiyah ‘Aisyiyah jalan dakwahnya tidak hanya melalui lisan tetapi sekaligus melakukan gerakan praksis dengan menolong orang secara nyata, salah satu contohya adalah dengan didirikannya PKO atau Penolong Kesengsaraan Oemoem pada tahun 1923 yang pada waktu itu bertujuan untuk memberikan layanan kepada pribumi yang kesulitan mengakses layanan kesehatan ” ungkap Tri. “Kita ada di AMC ini juga untuk meneladani apa yang diajarkan oleh K.H Ahmad Dahlan untuk berbuat baik baik kepada sesama dengan melakukan edukasi kepada komunitas,” lanjut Tri.

Kemudian Tri menyampaikan bahwa selain melakukan edukasi, program PEKERTi ‘Aisyiyah IPAS ini juga akan memberikan layanan kesehatan reproduksi termasuk asuhan pasca keguguran yang bekerjasama dengan AMC dan RS ‘Aisyiyah di Ponorogo dan Klaten. (Suri)

Exit mobile version