Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan

Foto Ilustrasi

Oleh : Cristoffer Veron P

Assalaamu’alaikum Wr Wb

إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Hadirin Yang Berbahagia

Alhamdulillah kita telah berada di akhir bulan Sya’ban. Itu berarti, bualn yang kita nanti-nantikan segera datang. Dia adalah Ramadhan. Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dengan kriteria wujudul hilal, mengatakan bahwa ijtimak jelang Ramadhan 1440 H terjadi pada hari Minggu 5 Mei 2019 M pkl 05:48:25 Wib. Tinggi hilal di Yogyakarta 05°:48′:19″ (Hilal Sudah Wujud). 1 Ramadhan 1440 H jatuh pada hari Senin 6 Mei 2019 M. Demikian bunyi maklumat Muhammadiyah terkait penetapan bulan suci Ramadhan tahun 2019 M /1440 H.

Itu berarti kita diperingatkan bahwa Ramadhan semakin dekat. Dan kita disunahkan untuk menyemarakannya. Rasul bersabda: “Telah datang kepada kalian ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah wajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, akan dibukakan pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan”. (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).

Esensi dari kata Marhaban Ya Ramadhan itu berdasarkan yang dinukil oleh Prof. Dr. M. Qurasih Shihab bahwa kata “Marhaban” terambil dari kata “rahb” yang berarti “luas” atau “lapang”, sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.

Dari akar kata yang sama dengan “Marhaban”, terbentuk kata “rahbat” yang antara lain berarti ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh kebaikan, atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan. “Marhaban Ya Ramadhan”berarti selamat datang Ramadhan mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh dengan kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menggangap kehadiranya menggangu ketenangan atau suasana nyaman kita. Marhaban ya Ramadhan kita ucapkan untuk bulan suci itu karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah SwT.

Hadirin Yang Berbahagia

Di bulan yang suci ini, kita di instruksikan untuk menunaikan ibadah puasa. Redaksi surah secara familiar telah kita hafal, yaitu

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.(QS. Al-Baqarah [02]: 183).

Dalam redaksi tersebut, secara komprehensif menerangkan tentang puasa yang secara hukum Islam wajib dikerjakan oleh setiap umat yang beriman. Puasa atau sering disebut dengan Shiyam menurut etimologis berarti menahan diri dari sesuatu. Shiyam menurut istilah: menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual suami isteri dan segala yang membatalkan sejak dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah SwT. Tujuan ibadah puasa adalah untuk menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga siap mencari sesuatu yang menjadi puncak kebahagiaanya; menerima sesuatu yang menyucikannya, yang di dalamnya terdapat kehidupan nafsu terhadap lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan orang-orang yang menderita kelaparan diantara orang-orang miskin; menyempitkan jalan syetan pada dirinya dengan menyempitkan jalan aliran makanan dan minuman.

Puasa adalah untuk Rabb semesta alam, tidak seperti malan-amalan yang lain. Ini berarti meninggalkan segala yang dicintai karena kecintaannya kepada Allah SwT. Puasa merupakan rahasia antara hamba dengan Tuhannya, sebab para hamba mungkin bisa diketahui bahwa ia meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa secara nyata, tetapi keberadaannya meninggalkan hal-hal tersebut karena Sembahannya, maka tak seorangpun manusia yang mengetahuinya. Itulah esensial dari puasa.

Sebelum kita berpuasa, kita harus mempersiapkan diri. Persiapan diri ini meliputi: (1) Persiapan Ruh dan Jasad. Dengan cara mengondisikan diri agar pada bulan Sya’ban (bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan) kita telah terbiasa dengan berpuasa. (2) Persiapan Keilmuan. Maksudnya adalah mengkaji dan mengulang tentang puasa dan hal-hal yang membatalkan dan yang dibolehkan atau tidak perlu dilakukan serta melakukan Qiyam Ramadhan. (3) Persiapan fisik material, yaitu mengemasi segala sarana-prasarana penunjang kegiatan Ramadhan.

Demikian. Semoga dengan kita mempersiapkan ketiga yang telah khatib paparkan tadi kita bisa lancar dalam mengerjakan ibadah puasa. Semoga kedatangan bulan suci Ramadhan dapat mengarahkan kita menjadi hamba Allah, yang ikhlas dan penuh kesungguhan dalam ibadah, ikhlas dalam memikul tangung jawab, dan ikhlas dalam berjuang di jalan Allah menin ggikan kalimat-Nya. Amin. Selamat berpuasa.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

KHUTBAH II

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ  مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.

رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.

رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ


 Cristoffer Veron P Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Kota Yogyakarta

Exit mobile version