KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Lazismu adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
Lazismu didirikan oleh PP Muhammadiyah pada tahun 2002, selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002. Dengan telah berlakunya Undang-undang Zakat nomor 23 tahun 2011, Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2014, dan Keputusan Mentri Agama Republik Indonesia nomor 333 tahun 2015. LAZISMU sebagai lembaga amil zakat nasional telah dikukuhkan kembali melalui SK Mentri Agama Republik Indonesia nomor 730 tahun 2016.
Sejak bulan November 2018, LAZISMU bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia membentuk Kantor Layanan Malaysia yang kini diketuai oleh Sutrisno, Dosen UMY yang sedang menempuh program Doktoral di Islamic Banking & Finance di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) Kuala Lumpur, Malaysia. Berikutan itu, tim Lazismu yang dianggotai perwakilan dari aktivis Muhammadiyah dan Aisyiyah telah dibentuk.
Dalam forum sosialisasi Lazismu Kantor Layanan Malaysia, Sutrisno menyampaikan program-program yang akan diluncurkan. Sebagian program tersebut merupakan kesinambungan dari kegiatan PCIM Malaysia sebelum ini, seperti penggalangan donasi kemanusiaan, penggalangan zakat infaq dan sodaqoh (ZIS), serta penyaluran daging qurban.
Sutrisno menambahkan, Lazismu Malaysia juga bertekad membantu mencarikan solusi untuk mereka yang memerlukan bantuan biaya sekolah maupun akses pelayanan kesehatan. Salahsatu strategi pelayanan kesehatan ini adalah dengan melibatkan para dokter Indonesia yang sedang tinggal di Malaysia.
Strategi lainnya bisa dengan mendatangkan mahasiswa kedokteran dan ilmu kesehatan yang berminat untuk menjalani KKN di Malaysia dan menyampaikan ilmunya untuk target penerima. Untuk yang satu ini Lazismu akan bekerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia yang bersedia.
Dalam forum sosialisasi Lazismu yang diadakan Ahad kemarin (12/5/2019) di Rumah Dakwah, ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda mengingatkan bahwa Lazismu perlu berkoordinasi dengan para pimpinan Ranting-ranting Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Malaysia agar membantu segala usaha promosi dan mobilisasi program. Semua komponen di PCIM Malaysia ikut mendukung termasuk MDMC Malaysia yang sudah dua tahun berdiri dibawah pimpinan Ust. Zulfan Haidar.
Turut hadir dalam acara sosialisasi tersebut adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia Dr Mokhammad Farid Ma’ruf. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pergerakan Muhammadiyah yang terbukti telah berkarya dan bekerja untuk Ummat dan bangsa Indonesia lebih seabad lamanya, terutama di bidang pendidikan formal.
Farid berharap kerjasama antara KBRI dan PCIM Malaysia yang harmonis dan sinergis selama ini dapat memperkuat lagi upaya KBRI untuk menyediakan akses pendidikan bagi warga negara Indonesia di Malaysia. Atdikbud juga mendukung Lazismu dalam menyukseskan program-programnya ke depan. Di kesempatan itu Farid Ma’ruf menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Malaysia. (pcim)